Di dalam operasi penambangan, peledakan merupakan metode yang paling sering digunakan untuk memberaikan batuan. Proses peledakan selain menghasilkan efek hancuran kepada batuan, juga menghasilkan energi yang kurang menguntungkan. Salah satunya adalah getaran tanah. Getaran tanah ini akan mempengaruhi tingkat kestabilan lereng karena getaran tanah tersebut akan menambah gaya pendorong lereng untuk runtuh.
Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh getaran tanah terhadap tingkat kestabilan lereng. Dari besarnya tingkat pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng, bisa ditentukan batasan-batasan peledakan agar lereng tersebut tetap aman. Metode numerik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode elemen distinct. Metode ini digunakan karena keunggulannya dalam mengakomodasi elemen waktu di dalam perhitungannya.
Dari hubungan antara faktor keamanan (FK) lereng dengan peak particle velocity (PPV) diketahui bahwa pengaruh getaran tanah terhadap kestabilan lereng tidak terlalu besar. PPV sebesar 10,6 mm/s hanya menimbulkan penurunan FK lereng sebesar 5%. Agar lereng tetap aman, batasan maksimum PPV yang digunakan adalah sebesar 38 mm/s.
Beberapa penelitian untuk menentukan acuan standar batasan maksimum PPV telah dilakukan, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mark R. Svinkin. Menurut Mark R. Svinkin, batasan maksimum PPV yang digunakan agar kestabilan tetap terjaga adalah sebesar 51 mm/s. Berdasarkan acuan standar ini, batasan maksimum PPV sebesar 38 mm/s yang diperoleh dari hasil penelitian ini masih bisa diterima.
Perpustakaan Digital ITB