2004 TA PP OLIVIA HIDAYAT 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
2004 TA PP OLIVIA HIDAYAT 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
2004 TA PP OLIVIA HIDAYAT 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
2004 TA PP OLIVIA HIDAYAT 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
2004 TA PP OLIVIA HIDAYAT 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
2004 TA PP OLIVIA HIDAYAT 1-BAB 6.pdf
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Suharsiyah
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam menentukan karakteristik suatu reservoir salah satu cara yang dapat dilakukan adalah pengujian sumur. Tujuan utama dari pengujian sumur adalah menentukan kemampuan suatu reservoir dalam berproduksi. Berbagai metoda dalam interprestasi data hasil pengujian sumur, salah satunya yang menjadi batasan dalam tugas akhir ini adalah metode grafis dan type curve matching dari hasil tes pressure buildup. Hasil pencatatan naiknya tekanan dengan fungsi waktu yang diperoleh dari penutupan kepala sumur kemudian dianalisis lagi lebih lanjut. Kemudian dari hasil analisis dapat menentukan permeabilitas formasi, kerusakan dan perbaikan formasi sekitar sumur, batas reservoir, bahkan keheterogenan suatu formasi.
Dalam tugas akhir ini, interpretasi hasil pengujian sumur dilakukan dengan software khusus, yaitu FEKETE Welltest. Software ini dapat menentukan parameter-parameter reservoir yang dibutuhkan dan kelakuan fluida yang terjadi.
Dari data hasil uji tekanan terhadap waktu kemudian dilakukan analisis tekanan derivatif terhadap waktu, dan dari data grafis tekanan derivatif dilakukan Automatic Type Curve Matching (ATCM) untuk mendapatkan parameter reservoir yang diingingkan.
Pada Sumur Y-1 yang memiliki sifat reservoir single porosity didapat parameter dari hasil Automatic Typecurve Matching yaitu skin factor, S, sebesar -0.0239 dan konstanta wellbore storage tak berdimensi 6.141, permeabilitas pada arah-x, Kx, sebesar 21.461 mD, permeabilitas pada arah-y, Ky, sebesar 38.762, dan permeabilitas pada arah-z, Kz, sebesar 0.352, serta memiliki P* sebesar 1102.96 psi. Reserevoir seolah-olah memiliki batas yang tak terhingga (infinite acting).
Pada Sumur Y-2 yang memiliki sifat reservoir dual porosity didapat parameter hasil Automatic Typecurve Matching yaitu skin factor, S, sebesar -3.569, konstanta wellbore storage tak berdimensi, CD, 22347.969, permeabilitas pada arah-x, Kx, sebesar 7.958 mD, permeabilitas pada arah-y, Ky, sebesar 4.494, dan permeabilitas pada arah-z, Kz, sebesar 11.375, P* sebesar 1808.99 psi, rasio kapasitas penyimpanan, ω, sebesar 0.518, dan koefisien aliran interporositas matrik-rekahan, λ, sebesar 1.04e-5. Reservoir seolah-olah dikelilingi patahan yang membentuk sudut 90° (intersecting faults). Jarak sumur dari patahan pada arah-x, Xw sepanjang 568.51 feet, dan pada arah-y, Yw, 318.81 feet.
Perpustakaan Digital ITB