digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sampah kota memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi. Di Kota Bandung sampah kota yang dibuang ke TPA mencapai 1800 ton/hari. Namun demikian, sampah kota belum dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar padat secara langsung karena kandungan air yang tinggi dapat menurunkan nilai kalor atas yang dihasilkan. Untuk itu perlu dilakukan perlakuan awal untuk meningkatkan kualitas sampah kota menjadi setara dengan bahan bakar padat. Torefaksi basah dapat meningkatkan karakteristik dari sampah kota menjadi setara dengan bahan bakar padat dengan menggunakan medium air panas bertekanan. Untuk meningkatkan kemampuan transportasi dan densitas produk, selanjutnya produk torefaksi basah didensifikasi menjadi briket. Dalam tugas sarjana ini, proses pembriketan tanpa perekat digunakan karena tidak menyebabkan karakteristik pembakaran berubah. Berdasarkan hasil penelitian, proses torefaksi basah pada temperatur 225 oC, waktu tinggal 30 menit, rasio sampel terhadap air 1:2,5, kecepatan putar pengaduk 275 RPM dipilih untuk menghasilkan nilai kalor atas tertinggi untuk padatan organik setara dengan batubara bituminous, yaitu sebesar 6831 kkal/kg. Pada parameter tersebut briket memiliki kekuatan Drop Shatter Index (DSI) di atas 95% pada tekanan pembriketan 750 bar. Akan tetapi densitas briket belum mencapai standar, yaitu 1000 kg/m3 karena keberadaan plastik pada briket.