Jembatan merupakan struktur yang menghubungkan dua wilayah karena adanya suatu hambatan geografis seperti lembah, bukit, maupun sungai. Jembatan Cisomang yang berada pada Jalan Tol Cipularang dibangun pada tahun 2005 direncanakan untuk meningkatkan aktivitas dan mobilitas antara Bandung dan Jakarta. Pada tahun 2016, pilar dari jembatan ini mengalami keretakan dan pergeseran hingga mencapai 50 cm yang disebabkan akumulasi pergerakan tanah akibat aliran Sungai Cisomang yang masih aktif.
Kerusakan ini menyebabkan perlu dilakukannya suatu perbaikan. Perbaikan yang dilakukan untuk menghentikan pergerakan dan meningkatkan kapasitas pilar ini beragam mulai dari perkuatan fondasi, perkuatan pile cap, pemasangan FRP pada pilar, hingga penebalan dimensi pilar ini sendiri. Dalam laporan tugas akhir ini akan dilakukan evaluasi dan analisis bagaimana pengaruh perbaikan khususnya penebalan dimensi pilar (jacketing) dalam memikul beban gempa rencana yang ada.
Metode yang digunakan untuk melakukan analisis perbaikan jacketing diawali dengan mempelajari dan mengamati data-data kegagalan yang terjadi di lapangan kemudian memodelkan struktur menggunakan software MIDAS 2011. Pemodelan ini harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan, dimana kekakuan pilar berkurang akibat terjadinya kerusakan. Perubahan kekakukan ini dilakukan dengan menganalisis besarnya momen pada penampang pilar dengan bantuan software XTRACT 3.0.8 kemudian menyamakan nilai momen ini dengan mengubah tebal penampang pada model. Tebal penampang yang didapatkan mewakili besarnya kekakuan yang ada di lapangan.
Dengan tebal efektif penampang yang didapatkan, pemodelan perkuatan jacketing dilakukan sesuai spesifikasi yang ada. Dimana perkuatan ini tentu meningkatkan kekakuan dari penampang pilar yang ada. Kemudian dilakukan pengecekan kemampuan penampang yang diperkuat terhadap kombinasi pembebaban khususnya beban gempa berdasarkan SNI 1725-2016 dan SNI 2833-201X. Pengecekan kemampuan perkuatan penampang ini meliputi pengecekan aksial-lentur dengan bantuan software Csi-Col,dan pengecekan geser serta torsi dengan perhitungan manual berdasarkan SNI T12-2004.
Dari pemodelan yang dilakukan didapatkan bahwa akibat pergeseran yang ada, kekakuan penampang pilar pada bagian atas dan bawah berkurang dari 0,7 EI hingga mencapai 0,21 EI yang nilainya bisa diwakili dengan pengurangan tebal penampang dari 400 mm menjadi 90 mm. Perkuatan jacketing yang dilakukan meningkatkan kekakuan pilar pada bagian atas dan bawah mencapai 0,44 EI dan kapasitas penampang pilar juga akan meningkat yang terlihat pada diagram interaksi kolom. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, perkuatan jacketing Jembatan Cisomang mampu menahan beban gempa rencana dengan rasio kurang lebih 60% dan mampu menahan besarnya gaya geser dan torsi yang ada.
Perpustakaan Digital ITB