Unit pembangkitan Brantas sebagai salah satu pengelola pembangkit istrik tenaga air (PLTA) di wilayah kerja PT.PJB, dinilai kinerjannya berdasarkan kontrak kerja tahunan yang ditetapkan oleh PJB, dimana keandalan dan ketersediaan unit pembangakit merupakan faktor utama dalam penilaian kinerja.
Dalam upaya menjaga keandalan dan ketersediaan unit pembangkit, Unit pembangkitan Brantas selalu berusaha melaksanakan pemeliharaan dan pengoprasian peralatan unit-unit PLTA sesuai dengan standar pemeliharaan dan operasi yang diterapkan yang diterapkan, namun demikian pada kondisi saat ini pelaksanaan pemeliharaan unit-unit PLTA dirasa masih belum optimal, hal ini dapat diketahui dari beberapa indikasi yaitu pelaksanaan overhoul masih memerlukan ssutdown unit yang cukup lama dan manhour yang cukup besar, AI=6 hari (1800 MH), GI : =14 (4.760 MH), MO =40 hari (22.400 MH). sedangkan pemeliharaan rutin hanya memanfaatkan manhour yang kecil, sekitar 30 % dari manhour yang tersedia dan jumlah gangguan pertahun 13 kali.
Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk mengidentifikasikan optimalnnya alokasi SDM (manhour) serta mengusulkan program perbaikan jangka pendek maupun jangka panjang. Metodologi yang digunakan dalam menganalisa masalah adalah menggunakan diagram Pareto dan diagram tulang ikan, sedangkan usulan program perbaikan menggunakan metode lintasan (CPM) dan metode transportasi serta persyaratan implementasi yang diperlukan.
Perpustakaan Digital ITB