digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Jakarta secara statistik memegang jumlah kedai kopi terbanyak di Indonesia, mulai dari coffee shop besar sampai indie. Karena adanya kedai kopi yang disukai dan tidak disukai oleh konsumen, maka memahami kedai kopi dan preferensi konsumen terhadap kopi menjadi sangat penting. Memahami preferensi kopi dari kedai dan konsumen dapat membantu petani kopi berkultivasi lebih efektif dengan menanam apa yang menjadi keinginan pasar. Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Ini adalah penelitian eksploratif yang akan menjadi sumber penelitian. Data primer dikumpulkan dengan mewawancarai 12 responden kedai kopi dan menyebarkan 434 kuesioner. Untuk teknik analisis, analisis deskriptif dilakukan. Temuan menunjukkan bahwa kedai kopi dan konsumen kelas atas lebih menyukai kopi Arabica. Konsumen lebih memilih kopi Indonesia, namun beberapa kedai kopi kelas atas fokus pada biji kopi internasional. Sementara Luwak adalah biji kopi favorit, namun sangat sedikit yang menjual Luwak. Kopi berbasis susu masih memainkan peran penting dalam industri ini. Warung kopi menghadapi masalah seperti stok yang kosong, inkonsistensi kualitas / rasa dan berjuang untuk menjual biji kopi. Berdasarkan data ini, disimpulkan bahwa kopi Arabika Indonesia memainkan peran sangat penting dalam industri ini dan tidak ada yang lebih penting daripada memahami preferensi kopi dari kedai kopi itu sendiri dan konsumen untuk mengembangkan kinerja industri kopi yang lebih baik yang akan menguntungkan banyak pihak.