Deformasi permukaan dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi daerah rawan, dan juga
untuk memahami proses tektonik dan vulkanik yang terjadi di wilayah tertentu. Khususnya
di Indonesia yang memiliki berbagai karakteristik bencana alam. Penggunaan teknologi
Permanent Scatterer Interferometric Synthetic Aperture Radar (PS-InSAR) adalah metode
penginderaan jauh yang memiliki kemampuan dalam memberikan akurasi yang baik dan
meminimalkan efek dekorelasi.
Pada studi ini, area studi berada di lapangan panasbumi Wayang Windu, Jawa Barat,
Indonesia. Data yang digunakan adalah data citra ALOS PALSAR (L-band) sebanyak 24
citra, pada periode tahun 2007-2011. Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan citra
master dan slave. Selanjutnya, pengolahan data menggunakan perangkat lunak ENVI dan
Surfer untuk menentukan sebaran titik-titik deformasi permukaan dalam satuan velocity,
yang disajikan berupa peta deformasi permukaan. Proses pengolahan data menggunakan
metode PS-InSAR bertujuan untuk menghitung besarnya deformasi permukaan serta
menganalisis pengaruh dari data lapangan maupun data geologi permukaan terhadap
deformasi tersebut.
Hasil rata-rata deformasi permukaan yang didapatkan mulai dari tahun 2007-2011 di
lapangan panasbumi Wayang Windu adalah sebesar 8 mm/tahun (subsidence) sampai 6
mm/tahun (uplift). Berdasarkan hasil PS-InSAR, dapat disimpulkan bahwa adanya sumursumur
produksi maupun injeksi, distribusi struktur maupun litologi dapat berpengaruh
terhadap penurunan atau kenaikan muka tanah di dalam studi ini.
Perpustakaan Digital ITB