Indonesia merupakan daerah yang cukup banyak dilalui oleh garis khatulistiwa. Selain itu Indonesia memiliki cakupan langit selatan dan langit utara yang cukup luas. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi untuk menyumbang data astronomi untuk langit selatan dan langit utara. Inilah yang menjadikan motivasi penulis untuk melakukan survei langit. Kebutuhan survei langit sangat dibutuhkan di dunia ini. Selain untuk kebutuhan data mining dari objek langit, tetapi juga bagi keamanan Bumi ini sendiri dari berbagai ancaman benda antariksa. Dalam proyek besar di dunia, banyak yang sudah memulai untuk survei langit, khususnya dalam survei benda kecil Tata Surya seperti: asteroid, komet, satelit, dan wahana Bumi. Hal ini dikarenakan masih kurangnya data untuk benda kecil tata surya. Dalam kajian ini, ada satu lembaga yaitu Spaceguard di bawah IAU untuk menangani masalah bahaya antariksa terhadap Bumi kita dan memberikan alert jika ada benda langit yang akan mendekati Bumi. Selain itu, Minor Planet Center (MPC) di bawah naungan IAU juga memberikan dan menerima data dari semua observatorium untuk benda kecil tata surya ini. Dari kebutuhan yang ada ini, sistem survei haruslah otomatis, karena tidak mungkin sebuah observatorium dapat memberikan data secara terus menerus jika tetap menggunakan sistem manual.
Kebutuhan akan data semakin tinggi dan belum adanya sistem yang memadai di Indonesia untuk melakukan survei karena itu, perlu ada sistem yang mendukung untuk survei, baik secara hardware maupun software. Dari kebutuhan survei inilah, Penulis membuat sistem otomatis untuk melakukan survei, dan membuat software untuk sistem kontrol dan pengolahan data untuk mendeteksi benda bergerak secara otomatis.