Telah dilakukan penelitian mengenai optimasi pembentukan kapsula pada Salmonella typhii sebagai bahan baku produksi vaksin demam Tifoid (Vi Capsular Polysaccharide). Selama ini, vaksin di Indonesia diimpor dari luar negeri dan dijual dengan harga yang relatif tinggi. Maka dari itu, dilakukanlah pembuatan vaksin demam tifoid dari Indonesia sebagai solusi terhadap permasalahan penyediaan vaksin demam tifoid di Indonesia. Optimasi dilakukan dengan memodifikasi medium dengan menambahkan substrat (glukosa) yang konsentrasinya diatur dan dijaga pada 2g/L, 3g/L, 4g/L, 5g/L, sementara pH diatur dan dijaga konsentrasinya sedemikian rupa pada variasi pH 6,7 dan 8. Semua perlakuan diberi agitasi sebesar 200 rpm pada incubator shaker dengan suhu 32°C. Selama proses fermentasi berlangsung, diamati perubahan jumlah sel Salmonella typhii (optical density), perubahan pH, serta perubahan konsentrasi glukosa. Setelah data diperoleh, dilakukan analisis berupa perhitungan laju perubahan biomassa, laju perubahan pH dan laju perubahan konsentrasi glukosa. Analisis jumlah kapsula yang dihasilkan juga dilakukan dengan metode ELISA. Berdasarkan analisis tersebut, didapatkan hasil dari proses fermentasi fed batch dengan optimasi konsentrasi glukosa yang dijaga pada 3g/L dan konsentrasi pH 6, 7, dan 8 berturut-turut berupa laju pertumbuhan sebesar 7,6 x 107 sel/jam dan konsentrasi kapsula 3.4 μg/mL, laju pertumbuhan 2,5 x 108 sel/jam dan konsentrasi kapsula 16.5 μg/mL dan laju pertumbuhan 4,1 x 108 sel/jam dan konsentrasi kapsula 35.3 μg/mL. Dari hasil berikut, dapat disimpulkan bahwa dengan mengoptimasi medium pada konsentrasi glukosa 3g/L dan pH 8 , dihasilkan biomassa sel terbanyak serta jumlah kapsula tertinggi dengan laju pertumbuhan 4,1 x 108 sel/jam dan konsentrasi kapsula 35.3 μg/mL.
Perpustakaan Digital ITB