Keselamatan proses merupakan salah satu faktor utama yang sering dibahas oleh industri-industri proses beberapa tahun terakhir ini. Mini plant flow pada
Laboratorium Manajemen Sistem Industri dan Kontrol telah dijadikan objek pembelajaran untuk memahami konsep tingkat keselamatan serta perancangan perangkat sistem keselamatan yang mampu meningkatkan kehandalan performa
sistem tersebut. Hasil analisis risiko dengan menggunakan metode Hazard and Operability Study dan Risk Matrix memberikan satu penyimpangan dengan risiko
tertinggi yaitu high level pada tangki air panas mini plant flow. Dari hasil analisis risiko tersebut, ternyata dibutuhkan pemasangan Safety Instrumented System dengan Safety Integrity Level (SIL) 1. Perancangan SIS dilakukan dengan membuat kombinasi-kombinasi dari arsitektur-arsitektur sistem, sehingga dihasilkan 479 kombinasi. Analisis Fault Tree digunakan untuk mengetahui besarnya Probability of Failure on Demand average (PFDavg) yang diperlukan dalam penentuan SIL dari tiap kombinasi SIS yang telah dirancang, sehingga dapat diketahui terdapat 276 kombinasi yang memiliki SIL 1. Faktor harga juga diperhitungkan dalam
perancangan, sehingga dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process, didapat hasil rancangan terpilih yaitu sensor dengan arsitektur 1oo2, logic solver arsitektur 1oo2, final element interface arsitektur 1oo1, final element arsitektur 1oo1 yang memiliki PFDavg sebesar 0,014466. Penambahan SIS tersebut menjadi lapisan proteksi baru untuk mini plant flow, dengan meningkatkan faktor pengurangan risiko
keseluruhan menjadi 60 kalinya dibandingkan tanpa menggunakan sistem keselamatan. Hasil dari perancangan tersebut kemudian telah disimulasikan dengan menggunakan DCS Yokogawa Centum VP. Simulasi berfokus kepada keadaan
bahaya dengan risiko tertinggi, sehingga mampu mencegah terjadinya peluapan air pada tangki air panas mini plant flow.
Perpustakaan Digital ITB