digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penurunan parameter fisis Planetary Nebulae (PN) dengan menggunakan metode empiris masih memberikan nilai ketidakpastian yang besar. Model fotoionisasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menurunkan parameter fisis PN yang lebih akurat. Untuk membangun model fotoionisasi diperlukan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan dan studi literatur, yaitu temperatur elektron, kerapatan elektron, kelimpahan kimia pada PN, karakteristik bintang pusat dan geometri nebula. Parameter fisis dari Planetary Nebulae NGC 6543 dan NGC 7662 diturunkan pada pekerjaan ini dengan menggunakan metode empiris dan model fotoionisasi. Studi spektroskopi garis emisi digunakan untuk menentukan temperatur elektron, kerapatan elektron dan kelimpahan pada kedua PN tersebut. Data kedua PN tersebut diperoleh dari pengamatan spektroskopi dengan menggunakan low resolution spektrograf (R = 500) yang dilakukan di Koyama Astronomical Observatory. Sedangkan model fotoionisasi dibangun dengan menggunakan photoionization-code Cloudy C13.03. Dari hasil pemodelan dan studi spektrokopi didapatkan temperatur elektron NGC 7662 adalah 9500 K dan 13700 K dan pada NGC 6543 adalah 8850 dan 8500 K dengan menggunakan garis emisi [O III]. Sebaliknya kerapatan elektron memiliki nilai deviasi yang cukup besar antara hasil pemodelan dan studi spektrokopi baik pada NGC 7662 maupun NGC 6543. Hal tersebut diduga karena pengukuran intensitas garis emisi [S II] tidak akurat. Kelimpahan helium, oksigen dan neon memiliki nilai selisih -0.002, -0.009, dan -0.01 antara model dan observasi pada NGC 6543. Sedangkan kelimpahan helium, oksigen dan sulfur memiliki nilai selisih 0.006,-0.005 dan 0.001 pada NGC 7662.) on the system.