MOHAMMAD AKBAR FERRYANSYAH
EMBARGO  2027-07-31 
EMBARGO  2027-07-31 
MOHAMMAD AKBAR FERRYANSYAH
EMBARGO  2027-07-31 
EMBARGO  2027-07-31 
MOHAMMAD AKBAR FERRYANSYAH
EMBARGO  2027-07-31 
EMBARGO  2027-07-31 
MOHAMMAD AKBAR FERRYANSYAH
EMBARGO  2027-07-31 
EMBARGO  2027-07-31 
MOHAMMAD AKBAR FERRYANSYAH
EMBARGO  2027-07-31 
EMBARGO  2027-07-31 
MOHAMMAD AKBAR FERRYANSYAH
EMBARGO  2027-07-31 
EMBARGO  2027-07-31 
Dipirometana (DPM) pada umumnya dimanfaatkan sebagai prekursor senyawa organik fungsional
seperti dipirin maupun pada sintesis porfirin. DPM dapat dioksidasi menghasilkan dipirin, tetapi
pada kondisi tertentu, terjadi reaksi samping yang menghasilkan senyawa meso-hidroksi
dipirometana. Senyawa ini dilaporkan dapat membentuk kompleks dengan ion seng(II) dan
berpotensi menjadi sensor ion seng(II) berbasis fluoresens. Pada penelitian ini disintesis senyawa
meso-hidroksi asil dipirometana serta dilakukan studi spektroskopi dan komputasi untuk
menjelaskan kemungkinan mekanisme pembentukan dan kestabilan senyawa meso-hidroksi asil
dipirometana. Sintesis senyawa meso-hidroksi asil dipirometana dilakukan dalam tiga tahapan
yaitu sintesis dipirometana dari pirol dan aldehid, kemudian asilasi dipirometana, lalu oksidasi asil
dipirometana menggunakan katalis DDQ (2,3-dikloro-5,6-disiano-1,4-benzokuinon). Senyawa
meso-hidroksi bis(p-anisoil)-p-fluorofenil dipirometana (3-OH) berhasil disintesis dari p
fluorobenzaldehid dengan persen hasil total sebesar 4,3%. Studi spektroskopi meliputi studi 1H
NMR, MALDI-MS, dan spektroskopi UV-vis. Pada studi komputasi dilakukan optimasi struktur
molekul, penentuan struktur elektronik, dan parameter termokimia. Setelah kompleksasi 3-OH
dengan seng(II) menghasilkan kompleks Zn-3 didapati perubahan spektrum 1H-NMR yaitu
deshielding sinyal pirol dan hilangnya sinyal OH-meso. Spektrum MS dari 3-OH dan Zn-3
menunjukkan puncak 3-Dip, yang merupakan spesi dipirin stabil dari 3-OH setelah melepaskan
H2O. Pengukuran spektrum UV-vis mengindikasikan bahwa kompleksasi 3-OH dengan Zn(II)
memunculkan puncak baru pada 567 nm dan menurunkan intensitas pada 325 nm, sesuai dengan
hasil kalkulasi transisi elektronik. Studi komputasi termokimia menunjukkan bahwa 3-OH lebih
tidak stabil daripada 3-Dip sehingga reaksi 3-Dip menjadi 3-OH tidak spontan. Namun, kompleks
Zn-3 memiliki potensial kimia yang lebih rendah, menunjukkan bahwa kompleksasi 3-OH dengan
Zn(II) sangat disukai secara termokimia meskipun dengan kinetika yang relatif lambat.
Keberadaan spesi 3-OH diduga merupakan reaksi samping dari substitusi nukleofilik orde satu
oleh H2O sebagai nukleofil kepada spesi kationik asil dipirometana (kat-2a).