Beidou Navigation Satellite System atau disingkat dengan BDS, adalah Global Navigation Satellite System (GNSS) yang sedang dibangun oleh Negara Cina dan saat ini telah beroperasi untuk wilayah Asia Pasifik. Sebagai negara yang sangat bergantung pada teknologi GNSS untuk berbagai keperluan penentuan posisi, sudah sepatutnya dilakukan penelitian tentang kinerja BDS di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kinerja dan pengaruh BDS terhadap tingkat akurasi dan presisi data pengamatan GNSS berdasarkan hasil akhir pengolahan data untuk pembuatan Jaring Kontrol Horizontal Nasional (JKHN) orde-3.
Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah percobaan terkontrol yang membandingkan antara hasil pengolahan data dengan atau tanpa sinyal BDS dan acuan koordinat referensi serta spesifikasi JKHN orde-3. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa penggunaan data BDS (sinyal B1 dan B2) yang dikombinasikan dengan GPS (sinyal L1 dan L2), jika dibandingkan dengan hanya menggunakan data GPS (sinyal L1 dan L2), memberikan tingkat akurasi hasil yang lebih baik sebesar 31,3% pada easting, 49,9% pada northing dan 13,6% pada height, dan tingkat presisi hasil yang lebih baik sebesar 20,1% pada easting, 30,7% pada northing, dan 32,7% pada height. Hasil kedua diperoleh yaitu nilai akurasi horizontal terbesar yang dihasilkan adalah 4,4 cm di easting, dan 3,3 cm di northing, dan nilai presisi horizontal terbesar adalah 1,4 cm di easting, maupun northing. Hasil kedua tersebut menyatakan bahwa seluruh skema yang diterapkan, termasuk kombinasi sinyal GPS dan BDS dengan data pengamatan 30 menit, sudah memenuhi kriteria syarat maksimal ketelitian JKHN orde-3 yang yaitu 6,6 cm.
Perpustakaan Digital ITB