digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemantauan penurunan muka tanah yang bertujuan untuk mengetahui besar perubahan ketinggian tanah di Cekungan Bandung telah dilakukan selama beberapa periode dengan menggunakan teknologi GPS, yaitu sejak tahun 2000. Selain menggunakan teknologi GPS, terdapat beberapa metode pengukuran untuk pemantauan ini, dimana salah satunya adalah Metode Geometris-Historis. Konsep dari metode ini adalah mengukur penampakan penurunan muka tanah dengan pita ukur untuk data geometris dan mencari informasi kapan fenomena tersebut mulai terjadi untuk data historis. Pada penulisan tugas akhir ini, pengambilan data dilakukan dengan Metode Geometris-Historis di sekitar Cekungan Bandung di 114 lokasi pengukuran. Data tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan data pengamatan GPS dari tahun 2000 sampai 2012. Pemantauan dengan Metode Geometris-Historis memberikan data penurunan muka tanah rata-rata pertahun, yaitu pada daerah Dayeuhkolot 14,7 cm, Cimahi 13,1 cm, Gedebage 12,5 cm, Rancaekek 9,2 cm, Bojongsoang 6,7 cm, Balendah 7,5 cm, Solokan Jeruk 5,3 cm, dan Sapan 5,0 cm pertahunnya. Setelah dibandingkan dengan hasil GPS, maka terdapat beda rata-rata untuk masing-masing daerah sebesar 4,5 cm, 1,0 cm, 4,7 cm, 5,0 cm, 0,2 cm, 0,9 cm, 1,7 cm, dan 2,0 cm.