digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan Jakarta sebagai ibukota negara dapat dilihat dari pertumbuhan penduduknya, yaitu sebesar 0,9% setiap tahun. Hal yang sama dialami oleh Bandung sebagai ibukota Propinsi Jawa Barat dengan pertumbuhan penduduk rata-rata setiap tahun sebesar 1,09%. Perkembangan dari kedua kota tersebut telah menumbuhkan suatu bangkitan dan tarikan untuk berbagai tujuan, khususnya perjalanan bisnis, sehingga dibutuhkan pelayanan transportasi yang tepat. Untuk dapat menentukan pelayanan transportasi yang tepat, perlu diketahui karakteristik pelaku perjalanan bisnis tersebut, khususnya preferensi pelaku bisnis dalam pemilihan moda. Moda transportasi yang diamati pada studi ini adalah bus AC, shuttle service X-Trans, dan kereta api Argo Gede dengan asumsi bahwa karakteristik dari ketiga moda tersebut berkompetisi. Untuk mengidentifikasi permintaan pelaku bisnis akan ketiga moda tersebut, perlu dilakukan pendekatan dengan model logit multinomial. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda oleh pelaku bisnis dalam studi ini terbagi menjadi faktor kuantitatif dan faktor kualitatif. Beberapa hal yang termasuk faktor kuantitatif adalah biaya total perjalanan dan waktu tempuh perjalanan, sedangkan yang termasuk dalam faktor kualitatif adalah keselamatan penumpang dan barang, kemudahan memperoleh tiket, kemudahan dalam mencapai tempat keberangkatan, kemudahan dalam mencapai tujuan perjalanan, ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan, kenyamanan tempat keberangkatan dan kedatangan, kenyamanan tempat duduk, dan keramahan petugas. Setelah dilakukan analisis menggunakan model logit, maka peluang pemilihan dari masing-masing moda jika menggunakan kereta api sebagai based reference adalah sebesar 0,0086 untuk moda bus; 0,9032 untuk moda shuttle service; 0,0882 untuk moda kereta api dan jika menggunakan bus sebagai based reference adalah sebesar 0,0026 untuk moda bus; 0,8384 untuk moda shuttle service; 0,1590 untuk moda kereta api. Moda shuttle service tidak digunakan sebagai based reference karena perbandingan antara dua moda telah terpenuhi jika kereta api dan bus dijadikan sebagai based reference. Setelah dilakukan uji signifikansi dan analisis sensitivitas, maka atribut yang paling sensitif dari perbandingan antara moda bus dan kereta api adalah waktu tempuh perjalanan; perbandingan antara moda shuttle service dan kereta api adalah keramahan petugas; dan perbandingan antara moda shuttle service dan bus adalah keramahan petugas.