digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini membahas mengenai perbandingan antar data reanalisis untuk membandingkan kemampuan data reanalisis dalam studi fenomena Borneo Vortex dan cold surge serta memilih data manakah yang paling baik untuk studi kedua fenomena tersebut. Data reanalisis yang digunakan adalah data reanalisis NCEP-NCAR, ECMWF ERA-Interim, dan JRA-55. Data diambil hanya pada periode musim dingin Belahan Bumi Utara yaitu bulan Desember, Januari, dan Februari untuk periode 21 tahun mulai dari Desember 1991 hingga Februari 2012 pada cycle 00 dan cycle 12. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan frekuensi identifikasi Borneo Vortex dan identifikasi cold surge, perbandingan parameter angin, parameter moisture transport, dan interaksi waktu kejadian kedua fenomena.Hasil perbandingan frekuensi kejadian, frekuensi match kejadian antar data reanalisis, tren frekuensi kejadian, persebaran titik pusat vorteks, tren posisi titik pusat vorteks, kecepatan angin cold surge baik histogram maupun probability density function, parameter moisture transport, serta interaksi waktu kejadian antar fenomena Borneo Vortex dan cold surge memberikan korelasi dengan rentang 0,6-0,9 dan tren kenaikan frekuensi kejadian Borneo Vortex dan cold surge yang sama. Ketiga data reanalisis tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan sehingga ketiga data reanalisis masih dapat dipilih dan digunakan untuk studi fenomena Borneo Vortex dan cold surge di masa mendatang.