Penemuan eksoplanet merupakan salah satu penemuan yang mengalami
peningkatan pesat dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun terakhir. Sampai
tanggal 22 April 2014 tercatat ada 1.783 eksoplanet yang sudah dikonfirmasi
(exoplanet.eu). Dari 1.783 eksoplanet hanya ada kurang dari 10 eksoplanet yang
termasuk ke dalam tipe terestrial. Hal ini merupakan penemuan penting untuk
Astrobiologi, yaitu mencari kemungkinan adanya kehidupan di planet lain. Salah
satu cara untuk mencari adanya tanda-tanda kehidupan adalah melalui
pengamatan biomarker di atmosfer eksoplanet.
Sampai saat ini Bumi masih satu-satunya planet yang dapat dijadikan contoh
untuk mencari kehidupan di planet lain. Studi mengenai proses radiatif-konvektif
dan fotokimia di atmosfer Bumi terus dilakukan. Setelah model atmosfer Bumi
berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah memodelkan atmosfer eksoplanet.
Pada Tugas Akhir ini pemodelan dilakukan dengan menggunakan planet yang
memiliki karakteristik yang sama dengan Bumi, tetapi dengan bintang induk
sekelas Matahari. Seluruh data tekanan, temperatur, dan parameter molekul untuk
setiap ketinggian atmosfer diperoleh dari program yang dibuat oleh Kasting dkk.
Kemudian seluruh data dimasukan ke dalam program Line By Line Radiative
Transfer Model (LBLRTM) untuk diolah dalam bentuk spektrum.
Dari pemodelan tersebut diperoleh informasi bahwa profil atmosfer sangat
dipengaruhi oleh fluks dari bintang induk dan kelimpahan molekul di atmosfer.
Sementara dari data spektrum dapat dideteksi absorpsi dari beberapa molekul
yang dapat dijadikan sebagai biomarker.