2013 TA PP GILANG HAMZAH FANSYURY 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP GILANG HAMZAH FANSYURY 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP GILANG HAMZAH FANSYURY 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP GILANG HAMZAH FANSYURY 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP GILANG HAMZAH FANSYURY 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP GILANG HAMZAH FANSYURY 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2013 TA PP GILANG HAMZAH FANSYURY 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Petir merupakan proses pelepasan muatan listrik dengan arus yang sangat tinggi dan bersifat sangat singkat.Jenis petir Cloud-to-Ground (CG) merupakan jenis
petir yang berdampak langsung terhadap aktivitas manusia.Bogor merupakan salah satu wilayah yang memiliki jumlah intensitas petir tertinggi, dan juga
memiliki intensitas curah hujan cukup tinggi di Indonesia.Penelitian dilakukan dengan tujuan melihat hubungan antara aktivitas petir khususnya jenis petir CG
dan curah hujan di wilayah Bogor.Data petir yang digunakan merupakan data Lightning Detectordandata curah
hujan yang berasal dari pengamatan Stasiun BMKG.Perbandingan kedua data dilakukan uji korelasi metode Pearson atau Spearman, dan dilakukan perhitungan
nilai rain-yield per flash (RYF). Hubungan antara aktivitas petir CG dengan curah hujan di wilayah Bogor pada penelitian ini menjelaskan bahwa intensitas jumlah sambaran petir CG memiliki hubungan yang erat dengan curah hujan dengan r=0,756. Nilai RYF dari
hubungan petir CG dengan curah hujan sebesar 5,09x109 kg/fl. Aktivitas petir di Bogor sendiri terjadi akibat adanya hujan konvektif yang terjadi.