digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menyadari pentingnya sistem transportasi atau perhubungan antar daerah dalam menggerakkan pembangunan nasional. Penyelenggaraan sistem transportasi yang efektif dan efisien akan dapat memperlancar arus lalu lintas orang, barang, dan jasa serta informasi. Dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau,maka kapal sebagai sarana transportasi laut memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting dalam struktur sistem transportasi nasional. Oleh karena itu,penelitian ini difokuskan untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan penentuan rute dan penugasan kapal (ship routing problem).Sebuah perusahaan berskala nasional yang bergerak di bidang transportasi laut(khususnya kapal penumpang), yaitu PT Pelayaran Nasional Indonesia (PT Pelni)dijadikan sebagai obyek kajian pada penelitian ini. Pada saat ini (2012), PT Pelni mengoperasikan sebanyak 24 unit kapal penumpang untuk melayani 90 unit pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. PT Pelni menginginkan adanya evaluasi terhadap penentuan rute dan penugasan kapal penumpang yang diterapkan saat ini dan berharap dapat meningkatkan efisiensi operasi kapalnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan penentuan rute dan penugasan kapal yang layak dan meminimumkan total biaya operasional kapal. Penelitian ini mengembangkan sebuah pendekatan metaheuristik, yaitu algoritma simulated annealing (SA) dalam pemecahan masalah penentuan rute dan penugasan kapal, dimana solusi awal dibangkitkan dengan algoritma sequential insertion (SI) dan diperbaiki dengan menggunakan tiga jenis operator, yaitu exchange, crossover, dan mutation. Selain itu, penelitian ini juga mengembangkan sebuah prosedur pertukaran kapal (switching) untuk menjamin bahwa penugasan kapal yang dihasilkan adalah penugasan kapal yang terbaik.Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa rute kapal usulan memberikan total biaya operasional yang lebih kecil daripada rute kapal existing yang diterapkanoleh PT Pelni saat ini, dengan selisih sebesar Rp 1.253.890.048,00 (penghematan biaya operasional sebesar 2,34%). Selain itu, total waktu perjalanan dari rute kapal usulan selama 333,97 hari untuk mengunjungi sebanyak 305 unit pelabuhan juga lebih singkat daripada rute kapal existing yang menghabiskan total waktu perjalanan selama 343,28 hari untuk mengunjungi sebanyak 222 unit pelabuhan.