digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Republik Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau.Wilayah perairan Indonesia mencapai 63% dari wilayah territorial Indonesia. Fenomena bencana seperti tumpahan minyak di laut pernah terjadi di wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Fenomena tersebut mempengaruhi kondisi ekosistem di wilayah pesisir dan memiliki dampak pada aspek sosial ekonomi masyarakat pesisir. Identifikasi variabel-variabel fisik dan non fisikmerupakan tahap awal dari pembuatan indeks kerentanan pesisir yang pada akhirnya akan dilakukan pemetaan indeks kerentanan wilayah pesisir terhadap tumpahan minyak. Tujuan dari pemetaan indeks kerentanan pesisir terhadap tumpahan minyak adalah untuk menjadi dasar acuan dan bahan pertimbangan dalam melakukan perencanaan penanggulangan bencana tumpahan minyak. Selain itu peta indeks kerentaan tersebut juga menjadi salah satu upaya untuk meminimalkan risiko yang ditimbulkan dari tumpahan minyak tersebut. Variabel fisik yang dimaksud adalah faktor-faktor alam yang mendukung penyebaran tumpahan minyak di laut dan mempengaruhi kerentanan suatu pesisir akibat tumpahan minyak. Variabel-variabel fisik tersebut meliputi kecepatan angin, batimetri laut, tunggang pasut laut, kecepatan arus laut, tinggi gelombang laut, dan ukuran butiran sedimen. Variabel non fisik yang dimaksud adalah subyek dari suatu wilayah yang terkena dampak dari fenomena tumpahan minyak di laut. Variabel-variabel non fisik tersebut meliputi kepadatan penduduk, nilai produktivitas lahan pesisir, nilai ekonomi lahan (harga tanah), varietas flora dan fauna, jumlah mata pencaharian, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan laju pertumbuhan penduduk.