Saat ini, konduktor transparan secara intensif digunakan pada banyak perangkat elektronik
untuk berbagai aplikasi seperti layar sentuh dan layar lapis tipis. Grafena merupakan material
karbon dua dimensi (2D) dengan struktur seperti sarang lebah yang memiliki potensi sebagai
konduktor transparan dengan konduktivitas listrik dan termal yang tinggi, serta memiliki sifat
mekanik yang baik. Pada penelitian ini telah dilakukan modifikasi sintesis grafena
menggunakan metode chemical exfoliation yang dikembangkan oleh Hummers. Modifikasi
yang dilakukan meliputi tahap pembakaran sampel grafit pada suhu 1000 ˚C untuk mengurangi
fasa amorf, serta mengganti oksidator pada tiap tahap oksidasi. Modifikasi pertama adalah
pembakaran grafit dengan api pada suhu 1000 ˚C untuk mengurangi fasa amorf, modifikasi
kedua adalah mengganti oksidator NaNO3 dengan Amonium Peroksodisulfat (APS),
modifikasi ketiga adalah mengganti oksidator KMnO4 dengan APS, dan modifikasi keempat
adalah dengan mengganti oksidator H2O2 dengan APS. Grafit oksida yang diperoleh dari hasil
sintesis, selanjutnya disonikasi pada temperatur ruang untuk mendapatkan dispersi grafena
oksida dalam air. Seluruh modifikasi telah berhasil mengubah grafit menjadi grafena oksida.
Hal tersebut dibuktikan keberadaan puncak karakteristik dari grafena oksida, yaitu pita G
dengan intensitas rendah pada ~1591 cm-1 dan pita D dengan intensitas yang lebih tinggi pada
1310 cm-1. Spektrum serapan UV – Vis dari dispersi grafena oksida dalam air menunjukkan
puncak serapan pada ~230 nm yang merupakan transisi π-π* dari ikatan C=C dan serapan pada
~300 nm yang merupakan transisi n-π* dari gugus fungsi karbonil pada grafena oksida.
Grafena oksida termodifikasi telah berhasil direduksi menjadi grafena menggunakan
fenilhidrazin pada permukaan logam. Spektrum Raman dari sampel grafena menunjukkan fitur
yang mirip dengan grafena oksida namun dengan puncak yang lebih tajam, yang menyatakan
peningkatan derajat kristalinitas.
Perpustakaan Digital ITB