digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permen cokelat adalah produk olahan kakao yang dibuat melalui proses pencampuran, penghalusan, tempering, conching, dan pencetakan. Kualitas kehalusan dari produk permen cokelat dinyatakan dalam ukuran partikel, kerapatan partikel dan respon organoleptik. Dalam proses penghalusan dengan alat ball mill, terdapat tiga faktor terkontrol, yaitu diameter bola (A), utilitas alat (B) dan lama proses penghalusan (C), serta satu faktor tak terkontrol, yaitu keterampilan operator (M). Penentuan pengaturan optimal dalam proses penghalusan dalam pembuatan produk pemen cokelat bisa diamati dengan eksperimen. Desain eksperimen Taguchi menggunakan sumber daya secara ekonomis untuk menghasilkan produk yang kokoh terhadap faktor tak terkontrol serta mampu menganalisis faktor-faktor yang dapat menghasilkan respon terbaik. Kelemahan mendasar dalam metode Taguchi adalah penanganan permasalahan multi respon dan penentuan pengaturan optimal pada level yang tidak dilakukan eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaturan optimal dari proses produksi permen cokelat, khususnya pada proses penghalusan dengan alat ball mill. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan metode pengintegrasian metode Taguchi dan Grey Relational Analysis (GRA) untuk penanganan permasalahan multi respon, serta metode Backpropagation Network (BPN) untuk memprediksi respon-respon untuk level yang tidak dilakukan eksperimen. Metodologi penelitian meliputi kajian terhadap metode Taguchi, kajian terhadap metode GRA dengan perhitungan nilai Grey Relational Grade (GRG) adalah dari nilai Signal To Noise Ratio (SNR) pada metode Taguchi dan pembobotan dari metode PCA yaitu dengan menghitung nilai eigenvector dari principal component masing-masing respon. Selain itu juga dilakukan kajian terhadap metode BPN. Dalam metode BPN, dilakukan kajian dasar terhadap dua arsitektur BPN, yaitu BPN 1 yang memetakan masing-masing level faktor terhadap multi respon kualitas dan BPN 2 yang menggunakan pendekatan respon tunggal, yaitu membagi ketiga respon untuk diproses secara individual dalam tiga jaringan BPN. BPN 1 memiliki error yang sangat besar, sedangkan BPN 2 mampu memperbaiki kinerja BPN 1 tetapi memiliki kelemahan dalam kesederhanaan. Berdasarkan kelemahan dari BPN1 dan BPN2, dikembangkan BPN 3 yang terintegrasi antara metode Taguchi dan GRA. BPN 3 memetakan masing-masing level faktor ke dalam satu respon yang dinyatakan dalam GRG. Hasil menujukkan bahwa BPN 3 memiliki kesederhanaan dan error yang lebih kecil dari BPN 1 dan BPN 2. Dari integrasi metode Taguchi, GRA dan BPN ini, diperoleh pengaturan optimal pada proses penghalusan yaitu diameter bola 30 mm, utilitas alat 200%, dan lama proses penghalusan adalah 27 jam. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa integrasi metode Taguchi, GRA dan BPN dapat diterapkan untuk penentuan pengaturan optimal dari proses penghalusan pada pembuatan produk permen cokelat.