digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2010 TS PP 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

2010 TS PP 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Ketahanan beton terhadap kondisi lingkungan di mana beton ditempatkan tanpa mengalami kerusakan hingga waktu yang direncanakan adalah merupakan hal sangat penting. Dalam beberapa kasus, tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki sebuah struktur yang telah rusak akibat penetrasi zat berbahaya. Beton yang digunakan di lingkungan laut sangat berpotensi untuk mengalami kerusakan akibat induksi klorida, sulfat dan garam-garam anorganik lainnya. Besarnya kerusakan yang bisa terjadi sangat bergantung pada kemampuan beton untuk mencegah masuknya material tersebut ke dalam beton. Salah satu upaya menghasilkan beton dengan ketahanan yang baik di lingkungan laut adalah membuat beton lebih kedap air. Air merupakan media yang sangat efektif untuk masuknya zat-zat berbahaya ke dalam beton. Pemakaian semen khusus misalnya semen tipe V juga menjadi alternatif untuk beton di lingkungan laut. Penggunaan bahan tambah fly ash selain bertujuan untuk mengurangi pemakaian semen, juga diketahui mampu meningkatkan kepadatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketahanan beton terhadap penetrasi klorida dengan tipe semen PCC dan tipe V berbasis fly ash. Kuat tekan beton yang tercapai bervariasi yaitu 35-52 Mpa. Induksi klorida ke dalam beton merupakan proses yang lambat. Oleh karena itu dilakukan tes laboratorium dipercepat dengan bantuan medan listrik untuk memaksa ion klorida bermigrasi ke dalam beton. Metode ini telah menjadi standar pengujian penetrasi klorida ke dalam beton di Eropah yang dikenal Nordic Test Build 492 (Rapid Migration Test). Selain itu juga dilakukan tes porositas dan tingkat penyerapan air atau sorptiviti sebagai dua hal yang berkaitan dengan transportasi air ke dalam beton. Hasil penelitian menunjukkan beton dengan semen tipe V berbasis fly ash 11,65% memperlihatkan kekuatan dan ketahanan yang dianjurkan. Beton dengan semen PCC dan semen tipe V berbasis fly ash yang sama yaitu 26,3%, semen PCC memperlihatkan kinerja ketahanan terhadap penetrasi klorida yang lebih baik. Kedua jenis campuran ini dianjurkan untuk beton di lingkungan laut dengan kuat tekan masing-masing 35 dan 44 Mpa. Beton dengan semen PCC tanpa fly ash dengan kuat tekan 39 Mpa tidak direkomendasi untuk beton di lingkungan laut.