Pupuk urea adalah salah satu jenis pupuk yang penggunaannya cenderung meningkat setiap tahun karena kandungan nitrogen di dalamnya tinggi. Umumnya nutrisi pupuk yang dapat diserap oleh tanaman hanya 60-70 % dari total nutrisi urea sehingga penggunaan pupuk secara berlebihan akan berdampak negatif bagi lingkungan. Controlled release fertilizer (CRF) merupakan salah satu teknologi yang dikembangkan untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi pupuk oleh tanaman. Sintesis CRF pada penelitian ini menggunakan zat aktif urea dengan membran penyalut silika yang dibuat dengan metode sol-gel menggunakan prekursor sodium silikat, serta aditif kitosan dan polietilen glikol (PEG) 6000. Proses enkapsulasi dilakukan dengan menyemprotkan larutan penyalut pada permukaan pupuk lalu diikuti proses pengeringan menggunakan oven. Karakterisasi SEM, FTIR, dan BET dilakukan untuk mengetahui efek peningkatan konsentrasi PEG 6000 dan waktu penyemprotan membran. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa peningkatan waktu penyemprotan larutan membran dari 5 menjadi 10 menit akan meningkatkan ketebalan, luas permukaan spesifik, volume dan ukuran pori pada membran dengan konsentrasi PEG 20% sebesar 6.3 μm, 0.26 m2/g, 0.156 x 10-3 cc/g dan 0.68 Å, dan pada membran dengan konsentrasi PEG 30% sebesar 39.3 μm, 0.34 m2/g, 0.232 x 10-3 cc/g dan 1.86 Å. Peningkatan konsentrasi PEG dari 20 menjadi 30 % akan meningkatkan luas permukaan spesifik, volume dan diameter pori pada membran yang disemprot selama 5 menit sebesar 0.08 m2/g, 0.043 x 10-3 cc/g dan 0.1 Å, dan yang disemprot selama 10 menit sebesar 0.16 m2/g, 0.119 x 10-3 cc/g dan 1.28 Å. Dari pengukuran laju pelepasan nutrisi di dalam air diketahui bahwa waktu yang diperlukan oleh pupuk hasil enkapsulasi untuk melepaskan seluruh nutrisinya sangat cepat, yaitu 60-90 detik, dan membran silika penyalut pupuk dapat larut di air.
Perpustakaan Digital ITB