Komposisi penyusun Gunung Api memiliki komponen berupa fasa padat, cair dan gas. Ketiga komponen tersebut menjadi parameter utama pemilihan metode eksplorasi yang akan digunakan. Diperlukan parameter yang dapat mengkarakterisasi ketiga fasa tersebut sehingga model bawah permukaan dapat di ketahui dengan baik. Untuk kasus daerah yang memiliki komponen penyusun berpa fasa gas dan cair, pengukuran parameter fisis berupa gelomang elsatik yaitu menggunakan metode seismik tidak dapat menghasilkan model bawah pengukuran yang baik. Hal tersebut dikarenakan gelombang elastik akan teredam saat mengalami perubahan fasa medium rambatnya, dalam hal ini fasa yang beruah secara signifikan adalah fasa padat menjadi gas. Pada metode magnetotelurik parameter fisis yang akan di ukur berupa resistivitas, hal tersebut juga berlaku untuk metode geolistrik akan tetapi untuk daerah Gunung Api dengan elevasi yang bervariasi serta kedalaman yang tinggi, metode golistrik akan sangat sulit. Untuk metode magnetotelurik pengukuran parameter fisis berupa resistivitas yang merupakan respon suatu medium yang mendapat gelombang elektromagnetik. Pengukuran respon gelombang elektromagnetik tersebut dengan mengukur besar medan listrik dan medan magnet di permukaan. Oleh karena itu di perlukan formulasi yang dapat mengkorelasi antara resistivitas dan besar medan magnet dan medan listrik yang terukur di permukaan.
Perpustakaan Digital ITB