digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Suatu kebijakan pencegahan kecelakaan kerja diharapkan dapat berjalan dengan baik. Agar kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik maka kebijakan tersebut harus mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. Selain itu, kebijakan tersebut juga harus dapat diperbaiki untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan agar dapat mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja secara maksimal. Kecelakaan kerja merupakan bagian penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Untuk dapat mengurangi atau menghilangkan terjadinya kecelakaan kerja diperlukan untuk mencari apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja di proyek konstruksi. Namun masalahnya adalah belum ada gambaran umum mengenai sesunguhnya akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Didalam merencanakan dan memperbaiki sistem pencegahan kecelakaan kerja, diperlukan metode untuk menganalisa penyebab-penyebab yang dapat mungkin timbul. Fault Tree Analysis (FTA) merupakan salah satu suatu metode analisis yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kegagalan kebijakan dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja, dan juga menyediakan suatu teknik untuk menentukan penyebab peristiwa tersebut. Dalam penerapannya, FTA menggunakan suatu model grafik yang menampilkan berbagai kombinasi faktor penyebab kejadian kecelakaan kerja yang disebut sebagai peristiwa puncak (top event). Dalam upaya menerapkan FTA dalam mencari penyebab kecelakaan kerja di Indonesia, ditemukan 21 penyebab kecelakaan kerja (basic event) di proyek konstruksi di Indonesia. Basic event ini dapat menyebabkan kecelakaan kerja secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi bersama-sama menimbulkan kecelakaan kerja di proyek konstruksi. Dari hasil analisis dengan menggunakan FTA, didapat bahwa secara umum kecelakaan kerja yang terjadi terutama disebabkan oleh faktor manusia. Sedangkan secara khusus kecelakaan kerja dominan disebabkan karena pekerja kurang hati-hati dalam bekerja. Namun penerapan FTA tidak mudah dilakukan karena dibutuhkan cukup banyak data yang berhubungan dengan kejadian kecelakaan kerja sehingga dapat diperoleh gambaran atau model konstruksi FTA mengenai penyebab kecelakaan kerja di proyek konstruksi secara baik dan jelas. Untuk dapat memperoleh data yang cukup dibutuhkan keterbukaan dari proyek yang ditinjau agar solusi untuk membantu mencari penyebab kecelakaan kerja dapat ditemukan. Selain itu analisis model konstruksi FTA secara kuantitatif memerlukan data yang banyak agar perhitungan mengenai perkiraan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat mendekati kondisi sesungguhnya.