Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses[1]. Berdasarkan data yang tercantum pada dokumen Jabar Dalam Angka Tahun 2009 (Social)[2], kota Bandung menghasilkan sampah sejumlah 7500 m3/hari yaitu dalam bentuk timbulan sampah perkapita sebesar 133.452 Liter/Orang/Hari, timbulan sampah kota sebesar 4.880 m3/hari, dan sampah yang terangkut ke TPA sebesar 375 m3/hari. Berdasarkan kondisi aktual yang terjadi di lapangan, ada empat bentuk metoda penanganan sampah yang hingga saat ini dilakukan warga di wilayah kali cikapundung yaitu membuang sampah langsung ke aliran sungai cikapundung, membuang sampah ke TPS terdekat, membakar sampah, dan memilah sampah untuk kemudian dilakukan proses daur ulang dan pengkomposan. Tesis ini disusun untuk mendapatkan model proses mengenai pengelolaan daur ulang sampah anorganik plastik kemasan, dari segi pengumpulan bahan baku hingga pengolahan menjadi produk daur ulang bernilai jual. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penanganan sampah yang diproduksi oleh aktivitas keseharian warga dan memberi edukasi mengenai pengelolaan daur ulang sampah anorganik dan organik sebagai penghasilan tambahan.
Game yang dinamakan Kelola samPah Tambah Rupiah (kalpataru) merupakan game simulasi yang menggambarkan proses pengelolaan sampah, mulai dari pengumpulan sampah, sampai dengan daur ulang sampah. Game pengelolaan sampah tersebut terbagi menjadi tiga materi pokok yang dijadikan topik tesis, yaitu penentuan rute terbaik pengumpulan sampah, dampak sampah terhadap kesehatan, serta pemodelan proses daur ulang sampah. Penyusunan tesis ini bertujuan untuk menampilkan pemodelan proses terhadap daur ulang sampah anorganik kemasan.
Perpustakaan Digital ITB