digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1998_ts_pp_fath_1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Mulai medio 1997 banyak negara di Asia dilanda krisis, termasuk Indonesia. Hal ini telah menyebabkan perubahan besarbesaran di segala sektor perekonomian, termasuk industri otomotif. Masa krisis bukan saja merupakan ancaman bagi para pelaku bisnis, tetapi juga merupakan peluang untuk memenangkan persaingan di masa yang akan datang. PT. MTB bertujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan membina kesetiaan pelanggan melalui sistem pelayanan berkualitas yang utuh dan terpadu. Hal ini diciptakan dengan menggabungkan asset strategis berupa sumberdaya dan kompetensi yang dimiliki perusahaan melalui suatu collective learning Dengan collective learning-nya, PT. MTB telah menciptakan suatu sumberdaya dan kompetensi yang bernilai, berbeda, sukar untuk ditiru dan telah dimanfaatkan sepenuhnya oleh organisasi. Pada akhimya, hal ini dapat menciptakan suatu rantai nilai di benak konsumen dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. PT. MTB telah memilih strategi yang tepat untuk mengantisipasi masa krisis. Segmen pasar yang dipilih adalah segmen yang selama ini belum terlayani dengan balk, yaitu kelompok konsumen dari perwakilan negara asing dan badan-badan intemasional yang ada di Indonesia. Dengan mempelajari karakteristik target konsumennya dan didukung oleh filosofi perusahaan, maka PT. MTB telah menempatkan produk/servicenya sebagai the best quality service dan menjadikan dunia bisnis otomotif sebagai panggung "teknologi dan kepercayaan". Dengan menerapkan strategi, taktik dan value perusahaan, PT. MTB mampu bertahan di masa krisis dengan tetap melakukan aktivitas penjualan, service yang menguntungkan, tidak melakukan PHK bagi karyawankaryawannya dan memperkecil waktu penagihan piutangnya.