digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

KPI adalah perusahaan energi besar yang beroperasi di Indonesia, terutama memproduksi berbagai bahan bakar dan produk petrokimia dari enam rafinerinya di seluruh Indoensia. PT KPI telah berhasil memodifikasi fasilitasnya untuk memproduksi renewable diesel pertama di wilayah ini untuk memenuhi tujuan transisi energi global dan nasional dan dekarbonisasi. Produk terbarukan ini mengungguli FAME / biodiesel dalam hal kualitas, keberlanjutan, dan sustainability, dan dapa digunakan secara langsung tanpa memerlukan modifikasi apa pun pada mesin. Dalam jangka menengah, KPI berencana untuk membangun Fasilitas baru untuk meningkatkan kapasitas produksi renewable diesel. Keberhasilan proyek modifikasi untuk memproduksi renewable diesel diharapkan sejalan dengan aktivitas komersialisasi, tetapi penjualan produk sebenarnya jauh dari target; setelah 1 tahun operasi, jumlah penjualan hanya menyumbang 12% dari total kapasitas produksi. Penjualan untuk pasar global, terutama pasar Uni Eropa, dibatasi oleh penerimaan masalah keberlanjutan bahan baku. Kinerja komersial yang tidak sesuai harapan akan mengganggu target transisi proyek menengah dan energi di masa depan di KPI dan nasional. Di sisi lain, peningkatan mandat FAME dalam produk biosolar menyebabkan kekhawatiran bagi pelanggan B2B, seperti peralatan berat di pertambangan; karena masalah kualitasnya, ada potensi untuk komersialisasi produk di pasar domestik melalui pelanggan B2B, yang juga mengkonsumsi sejumlah besar biosolar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan strategi pemasaran untuk komersialisasi renewable diesel di pasar domestik. Untuk menjawab business issue, kerangka konseptual dikembangkan untuk memahami perilaku pelanggan pengambilan keputusan; penelitian dimulai dari masalah bisnis, diikuti oleh analisis situasi faktor internal dan eksternal. Dari analisis situasi bisnis dan kerangka konseptual, analisis SWOT dilakukan untuk mengevaluasi analisis akar penyebab masalah ini. Menurut Analisis SWOT, strategi set dikembangkan menggunakan matriks TOWS, dan solusi diurutkan berdasarkan pro dan kontra untuk implementasi yang efektif dengan biaya optimal. Berdasarkan analisis, tiga strategi yang diusulkan perlu dilaksanakan untuk komersialisasi renewable diesel di market B2B domestik yaitu mempercepat pemenuhan regulasi untuk renewable diesel dengan approach dan meminta support dari regulator, meningkatan kompetensi dan kapabilitas tim marketing dengan pembentuk task force team, dan mengalokasikan resources untuk kegitan promosi dan product knowledge.