digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri semen adalah salah satu industri yang dalam prosesnya menggunakan energi panas maupun energi listrik yang sangat besar. Energi panas digunakan untuk proses kalsinasi dari material baku dan proses pembentukan klinker selama proses sintering. Energi listrik digunakan oleh motor listrik untuk menggerakkan fan, kiln, mill dan alat-alat penggerak lainnya. Bahan bakar utama yang digunakan dalam industri semen di Indonesia adalah batubara. Oleh karena harga batubara yang tinggi, maka perlu dicari bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi atau bahkan menggantikan dari penggunaan bahan bakar batubara. Tujuan dari penelitian ini adalah menyimulasikan proses pembakaran menggunakan bahan bakar batubara dan bahan bakar alternatif, yaitu limbah kelapa sawit, di kalsiner tipe SLC (Separate Line Calciner) pada suatu pabrik semen dengan kapasitas 8620 TPD (Ton Per Day). Perangkat lunak yang digunakan dalam simulasi ini adalah CFD (Computational Fluids Dynamics). Dari hasil simulasi diperoleh bahwa dengan bahan bakar batubara saja, yaitu sebesar 24,24 TPh (Ton Per Hour) atau 6,7337 kg/s, dapat membakar 98,44 persen batubara yang diinjeksikan dengan prosentase kalsinasi yang dicapai adalah 63,26 persen, sedangkan untuk pemakaian limbah kelapa sawit, diperoleh prosentase kalsinasi yang bervariasi sesuai dengan jumlah limbah kelapa sawit yang diinjeksikan. Selain variasi prosentase kalsinasi yang dihasilkan, batubara yang terbakar dan limbah kelapa sawit yang terbakar juga bervariasi. Dari hasil simulasi tersebut diperoleh nilai optimum berdasarkan prosentase kalsinasi dan terbakarnya limbah kelapa sawit, yaitu pada fraksi energi limbah kelapa sawit sebesar 57 persen, dengan besar prosentase kalsinasi dan limbah kelapa sawit yang terbakar masing-masing 61,12 persen dan 54,21 persen.