digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk membangun suatu rancangan sistem komunikasi wirelwss MIMO 2x2 antena yang mampu meningkatkan laju transmisi, memperbaiki performasi dan menjaga kapasitas tetap optimal. Sistem ini dirancang untuk menghadapi kondisi lingkungan kanal quasi-static, falt dan independent Rayleigh fading. Secara umum rancangan ini dapat diaplikasikan pada sistem fixed wireless seperti WLAN (Wireless Local Area Network) dan mobile phone untuk komunikasi di area gedung dan perkantoran dengan kecepatan pergerakan pengguna yang rendah. Terdapat du hal yang menjadi latar belakang penelitian ini, yaitu: pertama bahwa layanan komunikasi wirelwss dengan aplikasi multimedia semakin meningkat, sehingga dibutuhkan sistem yang memiliki kecepatan tinggi. Kedua bahwa pengembangan sistem komunikasi wireless dihadapkan pada kenyataan alokasi pita frekuensi yang terbatas dan mahal, tuntutan daya pancar yang kecil, dan lingkungan kanal fading serta interferensi. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, maka diperlukan suatu sistem komunikasi yang memiliki efisiensi pemakaian pita frekuansi yang tinggi dan secara bersamaan memiliki performansi yang baik (laju kesalahan deteksi yang kecil) pada daya yang rendah. Sehingga penelitian ini mgengusulkan alternatif solusi melalui rancangan konfigurasi MIMO 2x2 menggunakan matriks transformasi dan pemetaan sinyal secara berpasangan POP (pseudo Orthogonal Pairs). Adapun metode yang digunakan sebagai kontribusi penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. PAda rancangan ini diasumsikan bahwa CSI (Channel State Information) dikenal secara sempurna oleh penerima dan pemancar. Dengan CSI tersebut, kanal MIMO dapat didekomposisi menggunakan teknik SVD (Singular Value Decomposition) menjadi sejumlah kanal SISO (Single-Input Single-Output) paralel. Sehingga pengaturan alokasi daya kirim pada tiap antena sesuai dengan kondisi kanal dapat dibangun dalam kombinasi dalam kombinasi matriks transformasi. Dari hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa pencapaian paramter ukur dari rancangan ini tidak lepas dari kemampuan teknik matriks transformasi dan pemetaan kode POP dalam mendapatkan array gain, diversity gain dan tambahan bit. Kesimpulan ini dengan demikian telah membuktikan hipotesa penelitian yang diperkuat oleh hasil vilidasi parameter ukurnya terhadap penelitian sejenis. Bahkan untuk mempertegas validasinya, maka beberapa bagian hasil penelitian telah didiskusikan pada beberapa konsfrensi nasional maupun internasional serta juga telah dipublikasikan pada beberapa konferensi nasional. PAda akhirnya, penerapan skema POP dengan kombinasi teknik lain seperti multicarrier untuk lingkungan frekuensi selektif dapat menjadi tema menarik pada penelitian selanjutnya.