COVER Beatrix Manullang
EMBARGO  2027-02-21 
EMBARGO  2027-02-21 
BAB1 Beatrix Manullang
EMBARGO  2027-02-21 
EMBARGO  2027-02-21 
BAB2 Beatrix Manullang
EMBARGO  2027-02-21 
EMBARGO  2027-02-21 
BAB3 Beatrix Manullang
EMBARGO  2027-02-21 
EMBARGO  2027-02-21 
BAB4 Beatrix Manullang
EMBARGO  2027-02-21 
EMBARGO  2027-02-21 
BAB5 Beatrix Manullang
EMBARGO  2027-02-21 
EMBARGO  2027-02-21 
Kadmium adalah logam yang sering digunakan dalam elektroplating, stabilisator, dan komponen dalam produksi baterai. Limbah yang mengandung kadmium yang dibuang ke perairan menyebabkan penurunan kualitas air dan berbahaya bagi mahluk hidup. Ekstraksi pelarut, penukar ion, pengendapan, dan adsorpsi merupakan beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghilangkan ion kadmium dari larutannya. Pada penelitian ini, telah disintesis komposit biji pepaya-alginat-magnetit (BAM) sebagai adsorben untuk mengadsorpsi ion logam Cd(II). Metode adsorpsi dipilih karena merupakan metode yang murah, efisien, dan ramah lingkungan. Adsorben yang telah disintesis dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR), X-ray diffraction (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM)-Energy Dispersive Spectroscopy (EDS). Pola pergeseran bilangan gelombang pada spektrum FTIR menunjukkan bahwa gugus karboksilat, karbonil, dan hidroksil berperan dalam proses adsorpsi ion Cd(II). Berdasarkan karakterisasi XRD diketahui bahwa magnetit memiliki ukuran partikel rata-rata sebesar 10,67 nm dan derajat kristanilitas sebesar 56,88%. Adsorpsi ion logam Cd(II) menggunakan 50 mg/g komposit BAM, dengan konsentrasi awal 20 ppm pada kecepatan pengadukan 150 rpm tercapai pada pH 4 dan waktu kontak 4 jam. Adsorpsi ion logam Cd(II) menggunakan komposit BAM mengikuti model kinetika orde dua semu dan model isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 11,12 mg/g. Adsorpsi berlangsung secara spontan dan bersifat endoterm.