digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya kebutuhan akan sumber energi, penurunan produksi minyak dunia, dan biaya produksi yang semakin tinggi, menyebabkan kenaikan harga minyak mentah dan gas alam dunia. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki cadangan gas alam terbesar di dunia memerlukan sarana dan fasilitas untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi dalam negeri untuk medukung pertumbuhan ekonomi Studi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan perencanaan pembangunan sistem transportasi pipa gas di darat dan laut serta mengusulkan alternatif solusi yang mungkin dilaksanakan. Penulis memfokuskan kajian pada parameterparameter teknis seperti; penentuan diameter (sizing) pipa, perhitungan tebal dinding (wall thickness) pipa, jumlah kompresor (booster) stasiun, dan parameterparameter ekonomi yang berpengaruh terhadap rencana pembangunan sistem transportasi pipa penyalur gas. Melalui matriks penilaian didapatkan bahwa pipa penyalur dengan NPS 10 pada rute alternatif empat mempunyai dengan nilai tertinggi. yaitu 4.22. Rute alternatif ini menjadi pilihan yang optimal dikarenakan sistem operasi dan perawatannya mudah dan murah, biaya tarif yang rendah sebab tidak adanya stasiun kompresor tambahan juga merupakan rute alternatif yang paling pendek yaitu 58.639 km. Parameter-parameter ekonomi untuk pipa dengan ukuran 10 inci schedule 40 dengan material X52 pada alternatif empat adalah biaya investasi: Rp. 311.59 milyar , biaya operasi : Rp. 7.67 milyar , biaya perawatan: Rp. 5.05 milyar dan tarif: Rp. 7,076,- ($0.795).