digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat dinamis dan rentan terhadap kerusakan lingkungan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan di wilayah lingkungan pesisir adalah dinamika laut. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk melakukan pemetaan dinamika laut (pasang surut dan arus) dan pemanfaatannya dalam analisis kerentaran wilayah pesisir terhadap abrasi. Dalam tugas akhir ini, daerah yang dijadikan sebagai wilayah studi adalah wilayah pesisir Kabupaten Indramayu. Pemetaan dinamika laut ini dilakukan dengan menggunakan metode pemodelan numerik. Pemodelan Numerik ini merupakan suatu metode untuk memodelkan dinamika laut dengan menggunakan persamaan matematika. Hasil yang diperoleh dari pemodelan ini adalah peta arus dan tunggang pasut maksimum pada dua musim berbeda. Hasil dari pemodelan ini kemudian digunakan untuk menganalisis tingkat kerentanan dari wilayah pesisir Indramayu. Setelah dilakukan pemodelan, diperoleh kecepatan arus maksimum pada musim angin barat sebesar 0,405 m/s dan pada musim angin timur sebesar 0,398 m/s. Sementara itu nilai tunggang pasut maksimum pada musim angin barat adalah sebesar 0,76 m sedangkan pada musim angin timur nilai tunggang pasut maksimumnya adalah 0,78 m. Berdasarkan hasil dari pemodelan yang dilakukan, dari delapan kecamatan pesisir Indramayu, terdapat empat kecamatan yang berada pada kondisi rentan dan empat kecamatan pada kondisi kurang rentan