Batuan pembawa mineralisasi pada daerah ini adalah Tonalit yang terbagi menjadi 2 fase umur, yaitu Tonalit Tua dan Tonalit Muda. Batuan Tonalit ini menerobos batuan dinding yang terdiri dari Satuan Tuf Kristal dan Satuan Diorit Kuarsa. Area penambangan aktif pada saat dilakukan penelitian yaitu pada bench - 30 dan bench -45 serta 9 lubang bor pada penampang barat-timur menjadi lokasi dan objek penelitian. Terdapat 3 zona alterasi yang berkembang di daerah penelitian, yaitu Zona Biotit–Magnetit-Kuarsa, Zona Klorit-Epidot-Aktinolit, dan Zona Kuarsa-Serisit-Klorit-Kalsit. Variasi kadar tembaga dan emas yang tinggi berasosiasi dengan Zona Biotit-Magnetit-Kuarsa dan terutama pada bagian tepi intrusi Batuan Tonalit Tua. Mineralisasi tembaga dan emas dibawa oleh mineral bijih sulfida bornit dan kalkopirit yang berasosiasi dengan urat kuarsa. Analisa sayatan poles menghasilkan paragenesa mineral bijih dimulai dengan pembentukan magnetit, diikuti hematit, kemudian pembentukan mineral sulfida berupa kalkopirit dan pirit yang memperlihatkan tekstur intergrowth dan tekstur inklusi dengan hematit, setelah itu diikuti dengan pembentukan bornit, kovelit, kalkosit, dan digenit yang menunjukan tekstur replacement.
Perpustakaan Digital ITB