Pengembangan lanjut lapangan minyak yang telah berproduksi memerlukan informasi tentang efektivitas pengurasan dari sumur-sumur yang ada. Efektivitas sumur tersebut dapat dilihat dari volume pengurasannya dibandingkan dengan volume reservoir. Volume pengurasan dalam hal ini adalah Initial Oil In Place di dalam daerah pengurasan. Volume pengurasan dari sumur minyak dapat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah ketidakmenerusan dari reservoir dan adanya tembus air (water breakthrough).Paper ini mencoba untuk menggali informasi tentang Initial Oil In Place dari pengurasan sumur dengan menggunakan data laju alir minyak dan air tanpa menggunakan data tekanan. Metode yang dikembangkan adalah berbentuk type curve antara water cut (WC) dan recovery factor (RF) yang dibuat secara empiris. Metode ini diharapkan dapat digunakan dengan mudah dari data yang tersedia tanpa memerlukan tes tertentu. Dengan demikian metode ini dapat digunakan sebagai evaluasi awal dengan cepat dalam pengembangan lanjut dari suatu lapangan.
Perpustakaan Digital ITB