digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP GERRY WAHYU NUGRAHA 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP GERRY WAHYU NUGRAHA 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP GERRY WAHYU NUGRAHA 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP GERRY WAHYU NUGRAHA 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP GERRY WAHYU NUGRAHA 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP GERRY WAHYU NUGRAHA 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP GERRY WAHYU NUGRAHA 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Blue Moon adalah obat kesehatan pria dewasa untuk menambah stamina, gairah, dan untuk mepertahankan kualitas ereksi yang baik. Produk ini menggunakan bahan-bahan alami sebagai komposisinya yaitu adalah modified algae cells yang diklaim adalah tumbuhan natural yang tidak mempunyai efek samping atau menyebabkan ketergantungan. Obat kesehatan Blue Moon tidak lama ini baru diperkenalkan kepada pasar Indonesia dan berusaha untuk penetrasi pasar menengah ke atas dari supplemen dewasa. Produsennya, yaitu PT. Pacific Healthcare sudah menayangkan 2 episode dari iklan televisi untuk menyebarkan awareness dari produk tersebut ke masyarakat. Iklan episode pertama sangat unik karena menggunakan metode komunikasi tidak langsung untuk menarik perhatian konsumen potensial yang terdiri dari pria dewasa berumur lebih dari 30 tahun yang datang dari strata sosial B+,A. Metode komunikasi tidak langsung yang digunakan memakai simbolisme dan atribut semiotik secara komprehensif untuk mengirim arti yang diinginkan dari iklan tersebut dan memenuhi objektif iklan. Sebagian besar dari pesan yang disampaikan adalah pesan tersirat yang diasosiasikan dengan simbol lain untuk menggambarkan arti yang sebenarnya diinginkan. Iklan ini menyampaikan pesan tersirat yang lebih banyak dari pesan tersurat karena mengadaptasi dengan budaya dan norma yang diikuti di masyarakat. Masyarakat mempunyai norma dan nilai moral yang dibentuk oleh agama Islam sebagai agama mayoritas di negara ini, semua yang dianggap tabu dan tidak sopan untuk dibicarakan di depan umum harus dihindari. Sementara itu, Blue Moon sebagai produk yang berkaitan dengan seks harus mempunyai strategi untuk bisa memasarkan produknya dengan cara yang dibenarkan untuk menghindari image buruk dari masyarakat. Itulah mengapa iklan Blue Moon dibuat dengan cara sedemikian rupa untuk memperkenalkan produk pria dewasa dengan sopan, dan cara yang halus, strategi ini juga diimplementasi untuk menjangkau pasar menengah ke atas. Iklan ini dianggap cocok dengan target pasar karena mereka dianggap mempunyai taraf pendidikan yang relatif tinggi, maka seterusnya iklan spesial ini akan cuma dimengerti oleh orang spesial yang diinginkan datang dari target pasar produk tersebut. Karena iklan ini berbeda, yaitu iklan yang unik dan out of the box, peneliti bermaksud untuk mengukur keefektifannya dengan menggunakan the facets model dari iklan yang efektif, yang terdiri 6 elemen yaitu persepsi, kognisi, afektif, asosiasi, persuasi, dan sikap. Keenam respon konsumen ini akan diciptakan oleh iklan yang efektif. Proses dari penelitian ini akan mempergunakan metode pengambilan data exploratori dan deskriptif. Hasil penemuan akan ditarik dari kedua perspektif itu, dan disortir untuk dapat menemukan pola kesamaan dari responden. Hasil penemuan penelitian ini adalah informasi tentang isu iklan tersebut yang didapatkan dari interview menyeluruh, 14 faktor yang menandakan ketidakefektifan dari iklan tersebut, dan hubungannya dengan latar belakang demografi responden.