digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP DWITYA RATNA PRAMESI 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TA PP DWITYA RATNA PRAMESI 1-BAB1.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP DWITYA RATNA PRAMESI 1-BAB2.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP DWITYA RATNA PRAMESI 1-BAB3.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP DWITYA RATNA PRAMESI 1-BAB4.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP DWITYA RATNA PRAMESI 1-BAB5.pdf
File tidak tersedia

2008 TA PP DWITYA RATNA PRAMESI 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Saat perusahaan menghasilkan keuntungan, mereka harus mengambil keputusan mengenai apa yang akan mereka lakukan dengan hasil keuntungan tersebut. Mereka dapat menginvestasikannya kembali dan mengembangkan bisnis atau mereka dapat menggunakan keuntungan untuk dibayarkan kepada pemilik perusahaan dalam bentuk dividen. Dividen memiliki efek terhadap harga saham dan kelangsungan pertumbuhan perusahaan, maka pengelola perusahaan sebaiknya memiliki strategi dividend yang tepat. Manajemen perusahaan perlu mengetahui kondisi perusahaan pada waktu lalu dan rencana ke depannya untuk mendapatkan keputusan yang tepat mengenai jumlah dan waktu pembayaran suatu dividen payout. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap keputusan divided payout dan kebijakan, selain kondisi perusahaan, hal tersebut tergantung kepada pilihan dari penanam modal dan potensi dari penanam modal. Perusahaan mempunyai beberapa pertimbangan untuk membuat kebijakan dividen dan analisa tren dari pembayaran dividen. Sebagai tambahan, pemegang saham dapat mengetahui nilai dari dividen yang akan dibagikan, jika memang ada korelasi yang signifikan dari pola dividen sebelumnya. Dari payout ratio, dapat diketahui kondisi finansial suatu perusahaan, seberapa aman dividen (rendah berarti bagus, karena mereka menggunakan lebih banyak keuntungan untuk investasi kembali), dan seberapa mampu perusahaan membayar berupa tunai kepada pemegang saham. Tulisan ini fokus mengidentifikasi pengaruh kebijakan dividen terhadap payout ratios di negara berkembang Indonesia, negara ini terpilih karena menunjukkan perbedaan pasar dengan perbedaan karakteristik. Tulisan ini menganalisa 100 perusahaan dari berbagai industri yang menjadi pengukuran untuk melengkapi riset ini, berdasarkan perusahaan yang tercantum dalam Kompas100. Dalam menganalisa, penulis dapat mengetahui apakah ada pola dari dividen dengan data tahun sebelumnya dan juga terhadap pendapatan. Periode yang dianalisa dari tahun 2002 sampai 2006. Selanjutnya, mengukur hubungan payout ratios dan beberapa variabel, yaitu pertumbuhan perusahaan, pendapatan perusahaan, leverage, data histori dan masa depan dari payout ratio, juga pendapatan perusahaan yang akan datang. Seperti contoh di Kuala Lumpur, benchmark dari riset ini, sebagian besar perusahaan memiliki kebijakan payout yang tidak berhubungan dengan penghasilan tahun tersebut. Payout ratio memiliki hubungan yang kuat dengan data lampau dan yang akan datang. Selanjutnya, bagi perusahaan yang memiliki leverage yang tinggi untuk membayar dividen lebih rendah dari keuntungan dan begitu pula sebaliknya. Penemuan ini dapat membantu manajer yang belum berpengalaman dalam pasar yang bermunculan untuk memahami kebijakan dividen. Korelasi Pearson menghasilkan bahwa dividend di waktu yang sekarang dipengaruhi oleh dividen sebelumnya dan yang akan dating. Juga dividen memiliki hubungan dengan pendapatan, walaupun tidak begitu kuat. Payout ratio tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pendapatan saat sekarang, masa lalu, atapun yang akan datang, dan korelasi dengan pertumbuhan pendapatan juga tidak signifikan. Di lain hal, leverage dari perusahaan berhubungan negatif dengan payout ratio bagitu juga tidak signifikan dengan pendapatan perusahaan yang akan datang.