digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dzulya Istiqomah [27123058]
PUBLIC Open In Flipbook Noor Pujiati.,S.Sos

BAB I Dzulya Istiqomah [27123058]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II Dzulya Istiqomah [27123058]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III Dzulya Istiqomah [27123058]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV Dzulya Istiqomah [27123058]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V Dzulya Istiqomah [27123058]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Perkembangan media digital di Indonesia telah menciptakan lanskap interaktif yang memungkinkan lahirnya berbagai bentuk ekspresi budaya baru melalui video game salah satunya yaitu fitur gacha yang memunculkan fenomena “Ritual Gacha” di berbagai platform media sosial. Penelitian ini berfokus pada material visual yang membentuk visualitas konten ritual gacha pada karakter Arlecchino yang tersebar di berbagai platform media sosial. Pendektan penelitian menggunakan Visual Methodologies dari Gillian Rose dengan melihat satu site utama yaitu site of image itself dengan pendekatan tiga modalitas yaitu technology modality untuk menganalisis visual dan format konten, compositional modality untuk menganalisis material visual dalam konten, dan social modality untuk melihat representasi dan pemain memaknai konten ritual gacha. Pengumpulan data dilakukan dengan etnografi virtual dengan observasi mengumpulkan seluruh konten berisi ritual gacha Arlecchino. Studi ini berkontribusi pada pemahaman budaya digital, khususnya tentang hubungan penggunaan material visual dan dinamika komunitas membentuk budaya partisipatif dalam ekosistem game. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi material visual yang digunakan dan menafsirkan visualitas konten ritual gacha dimaknai pemain di media sosial. Penelitian ini mengeksplorasi material visual yang digunakan dalam praktik ritual gacha yang membentuk visualitas praktik ritual gacha Arlecchino dari pemaknaan pemain melalui interaksi digital di media sosial yang menjadi simbol kolektif. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan material visual dibagi menjadi tiga praktik pelaksanaan yaitu hibrid, fisik, dan virtual. Praktik ritual hibrid merepresentasikan interkoneksi material fisik yang dilakukan bersamaan dengan material visual digital secara simultan, praktik ritual fisik merepresentasikan material visual dalam ruang nyata tanpa intervensi sistem digital, dan praktik ritual virtual merepresentasikan sepenuhnya material visual digital baik dalam game maupun representasi digital yang tersedia. Material visual yang digunakan yaitu lima material visual yang konsisten hadir dalam ketiga praktik ritual diantaranya tindakan aktivitas (cosplay Arlecchino dan menari); penggunaan benda (boneka plushie karakter, lilin, bunga merah, dan minuman); penggunaan karakter (Arlecchino); penentuan lokasi (altar dan ruangan nuansa merah); dan media pendukung (gambar pentagram Arlecchino). Asosiasi penggunaan material visual merujuk pada praktik ritual di dunia nyata dan asosiasi naratif Arlecchino di dalam game. Hasil analisis representasi material visual dalam praktik hibrid menunjukkan bahwa pemain mengkonstruksi simbol dan makna dari dunia nyata dan virtual, menciptakan pengalaman ritual yang imersif. Praktik fisik pemain mengkonstruksi material fisik menjadi makna “sakralitas” dalam membangun atmosfer ritual. Praktik virtual pemain membangun ruang digital menjadi media sakral yang dibentuk dari praktik ritual dunia nyata dan kode budaya fandom. Hasil pemain memaknai konten ritual gacha di berbagai platform media sosial yaitu TikTok, X/Twitter, dan Youtube menunjukkan bahwa visualitas konten ritual gacha tidak hanya dipahami sebagai tampilan estetika semata, melainkan sebagai ruang simbolik yang secara aktif dibaca, dirasakan, dan dinegosiasikan. Setiap platform memiliki karakteristik yang berbeda dalam memaknai konten seperti TikTok cepat dengan makna yang saling terbentur, X/Twitter reaktif dengan asosiasi fandom yang kuat, Youtube naratif dan reflektif. Platform mempengaruhi material visual dimaknai atas narasi harapan, keberuntungan, dan kepuasan dalam gacha Temuan penelitian menunjukkan bahwa material visual dalam praktik ritual gacha bisa ditempatkan dalam tiga praktik pelaksanaan dan menciptakan visualitas yang berbeda dalam setiap pelaksanaan dan platform yang menopangnya, visualitas ritual gacha terbentuk dari hasil representasi pemain membentuk kode budaya bersama dalam komunitas dan makna erus dinegosiasikan melalui partisipasi pemain di dalam media sosial.