Digital twin telah menjadi teknologi yang berkembang pesat, memungkinkan pembuatan
model digital yang merepresentasikan objek fisik, yang dapat digunakan untuk
monitoring, simulasi kondisi, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data realtime.
Untuk meningkatkan pengalaman visualisasi data, digital twin sering
dikombinasikan dengan model 3D dan teknologi imersif seperti augmented reality, yang
memungkinkan interaksi lebih realistis dan dapat meningkatkan situational awareness.
Dalam konteks smart city, teknologi ini membantu mengelola data dari berbagai sumber
seperti lalu lintas, transportasi, dan manajemen air serta limbah, yang sering kali
menggunakan protokol berbeda. Digital twin berperan penting dalam mengintegrasikan
data tersebut ke dalam satu platform yang dapat menyediakan informasi secara real-time,
sehingga mendukung pengambilan keputusan dalam pengembangan kota ke depan.
Penelitian ini bertujuan membangun framework visualisasi data digital twin yang dapat
mengkomunikasikan informasi dengan mudah dan jelas, meningkatkan interaktivitas, dan
akurasi. Model digital twin yang dikembangkan merupakan representasi digital dari objek
fisik, dengan platform yang memungkinkan pembuatan, pengelolaan, dan interaksi
dengan model, serta simulasi kondisi terkini dan rencana pengembangan. Data diperoleh
dari sensor IoT, CCTV, dan data geospasial diintegrasikan dengan memperhatikan aspek
akurasi dan kelengkapan data. Pengukuran interaktivitas dilakukan terhadap platform
digital twin yang dihasilkan dengan studi kasus manajemen pengolahan air pada Kampus
ITB Jatinangor yang dilakukan selama satu bulan dengan 107 responden, menunjukkan
bahwa platform meningkatkan interaktivitas dan memberikan pengalaman telepresence
yang memuaskan, serta efektif meningkatkan situational awareness, di mana membantu
pengguna memahami dan memproyeksikan kondisi sekitar. Untuk mengukur akurasi
informasi, digunakan model Softmax Regression, yang menghasilkan akurasi 91,87%
pada klasifikasi kualitas air dan 92,80% pada klasifikasi jenis kebocoran pipa. Model ini
menunjukkan efisiensi tinggi dengan waktu pelatihan 12,4 detik dan inferensi 0,8 ms per
sampel. Penggunaan model ini menjadi pilihan terbaik untuk implementasi digital twin,
dengan fokus pada efisiensi komputasi, interpretabilitas, dan akurasi dalam mendukung
pengambilan keputusan.
Perpustakaan Digital ITB