Daerah Tulehu memiliki sejumlah sumur panas bumi yang telah melalui uji produksi dan terbukti memiliki steam dengan tekanan 3 bar dan fraksi uap sebesar 0,12 di salah satu sumurnya, yaitu TLU B-02. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek teknis dan keekonomian pemanfaatan steam panas bumi untuk proses ekstraksi minyak kayu putih (Melaleuca Cajuputi) menggunakan metode direct steam distillation, yaitu uap yang dikontakkan secara langsung dengan daun. Di sisi lain, pulau Ambon dikenal sebagai daerah dengan produksi minyak kayu putih yang cukup tinggi dengan kualitas yang baik, meskipun proses produksinya masih banyak dilakukan secara tradisional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, steam kering akan diinjeksikan kedalam tangki ekstraktor yang berisikan 500 kg daun Melaleuca Cajuputi selama 4 jam. Kebutuhan steam panas bumi kering untuk setiap batch sebesar 176,82 kg, yang mampu menghasilkan minyak kayu putih sebanyak 3,92 kg. Peralatan yang diperlukan dalam sistem ini meliputi: Separator dengan tinggi 6,9 meter dan diameter 1,98 meter untuk memisahkan fraksi uap dan cair dari fluida panas bumi sumur TLU B-02, Tangki ekstraktor dengan tinggi 16 meter dan diameter 8 meter, Kondensor tipe double pipe, dan Dekanter dengan luas permukaan 0,42 m².
Total investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan sistem ini diperkirakan sebesar USD 676.699,27 dengan biaya produksi tahunan sebesar USD 318.371,50. Berdasarkan analisis keekonomian, proyek ini dinilai layak untuk dibangun, dengan nilai IRR sebesar 32%, NPV sebesar USD 374.253,21, dan ROI sebesar 41,3%.
Perpustakaan Digital ITB