Perkembangan teknologi di dunia mempengaruhi segala aspek di dunia termasuk sektor pendidikan yang ditandai dengan berkembangnya industri teknologi pendidikan. Tujuan industri ini adalah memberikan akses pendidikan yang mudah bagi seluruh siswa. Di Indonesia, Ruangguru merupakan salah satu pemain di industry teknologi Pendidikan yang sudah beroperasi di 32 dari 34 provinsi dan menjadi pemimpin pasar. Untuk mengembangkan bisnisnya, Ruangguru ingin mendominasi pasar internasional terutama di Asia Tenggara sebagai pasar yang berkembang. Sebelumnya, Ruangguru sudah beroperasi di Thailand dan Vietnam dengan nama StartDee dan Kien Guru dan telah menjaring jutaan pengguna berbayar. Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasikan Ruangguru terkait strategi pertumbuhannya untuk memasuki pasar internasional. Berdasarkan kerangka CAGE, Ruangguru direkomendasikan untuk mengoperasikan bisnisnya di Filipina karena adanya pergeseran ekonomi menuju sektor jasa yang besar, dukungan pemerintah terhadap pendidikan, dan dianggap sebagai pasar yang berkembang cepat dibandingan negara lainnya di Asia Tenggara. Berdasarkan Ansoff Growth Matrix, Ruangguru disarankan untuk mengedepankan strategi pengembangan pasar di mana Ruangguru menwarakan produk yang sudah ada ke pasar yang baru. Aliran pendapatan didapatkan melalui model B2B untuk fase awal ekspansi dengan menawarkan Learning Management System yang akan diikuti dengan model B2C setelah Ruangguru mendapatkan basis konsumen yang kuat. Untuk menyukseskan menjalankan ekspansi, Ruangguru harus memformulasikan strategi harga dan bekerjasama dengan kemitraan strategis dengan perusahaan lokal yang dapat membantu menjalankan bisnis.
Perpustakaan Digital ITB