digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transformasi digital telah mengubah lanskap industri musik secara signifikan, memberikan peluang dan tantangan bagi pemain lokal seperti Kuassa, pengembang perangkat lunak audio asal Indonesia. Meskipun memiliki kualitas produk yang kompetitif secara global, adopsi produk Kuassa di pasar domestik masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan adopsi produk Kuassa di Indonesia dengan mengkaji perilaku konsumen digital menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT2). Metode kuantitatif digunakan melalui penyebaran kuesioner kepada 134 responden yang familiar dengan VST dari Generasi Z dan Milenial, dua segmen pengguna internet yang dominan di Indonesia. Data yang diolah melalui SEM-PLS, hasilnya menunjukkan bahwa faktor performance expectancy, facilitating conditions, dan price value berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan produk Kuassa, sedangkan effort expectancy dan social influence tidak signifikan. Temuan ini diperkuat dengan kondisi eksternal yang menunjukkan rendahnya perlindungan hak cipta di Indonesia dan meningkatnya tren ekonomi digital berbasis keberlanjutan. Penelitian ini merekomendasikan strategi pemasaran yang berfokus pada edukasi digital, kolaborasi komunitas musik, dan memperkuat kehadiran merek melalui konten yang relevan secara emosional. Implikasi manajerial dan rekomendasi kebijakan juga diberikan untuk mendukung adopsi teknologi lokal yang berkelanjutan.