digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Dirgantara Indonesia (PT DI), sebagai produsen dirgantara terkemuka di Indonesia, menghadapi tantangan kelebihan kapasitas dalam upaya peningkatan produksi komponen aerostruktur Airbus A321 dari 6 menjadi 10 unit per bulan. Target ini membuka peluang besar untuk pertumbuhan pendapatan dan penguatan posisi global, namun juga memberikan tekanan signifikan pada beberapa pusat kerja kritikal seperti “Fitter for Router” dan “Quality Metal Forming.” Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual berbasis Capacity Requirements Planning (CRP) dengan data seperti tingkat produksi, routing, kalender kerja, dan performa mesin. Pendekatan metode campuran digunakan: data kualitatif diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) dan dianalisis menggunakan metode Current Reality Tree (CRT), sedangkan analisis kuantitatif dilakukan melalui perhitungan beban kapasitas dan tingkat utilisasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebelum perbaikan, beberapa work center mengalami kelebihan beban serius. Setelah implementasi solusi seperti redistribusi beban kerja, perencanaan ketersediaan suku cadang, dan usulan sistem penjadwalan terintegrasi, simulasi menunjukkan penurunan overload yang signifikan. Sebagai contoh, tingkat utilisasi di work center Fitter for Router menurun dari 165% menjadi 73%, sementara Quality Metal Forming turun dari 119% menjadi 65%. Temuan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam keseimbangan kapasitas dan efisiensi pemanfaatan sumber daya. Penelitian ini merekomendasikan penerapan sistem perencanaan terintegrasi, manajemen suku cadang berbasis prediksi, serta kolaborasi lintas fungsi untuk menjaga pencapaian target produksi secara efisien dan berkelanjutan.