ABSTRAK_Brian Maputra Kurniawan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan
Seiring berjalannya waktu dan perubahan peradaban, ancaman terhadap budaya suatu peradaban kian meningkat. Identitas suatu peradaban setara dengan budaya dari peradaban tersebut. Sehingga jika budaya suatu komunitas hilang, maka peradaban tersebut itu sendiri hilang. Bangsa Indonesia yang memiliki identitas berdasarkan keberagaman budaya berada dalam ancaman dari proses kehilnagan identitas tersebut, mengancam kedaulatan bangsa. Oleh sebab itu, upaya dalam preservasi budaya suatu peradaban menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi perubahan. Proyek ini bertujuan untuk menghadapi isu tersebut melalui pendekatan arsitektural tipologi pasar budaya. Pasar budaya merubah konteks pasar konvensional dan menyatukan fungsinya yang bersifat murni sebagai tempat pertukaran dengan nilai kemanusiaan, menyatukan aspek sosial, budaya dan adat, placemaking dan ekonomi menjadi satu. Tipologi ini menjadi jawaban yang tepat untuk site pilihan, Kota Singkawnag, Kota yang memiliki sejarah yang unik, diversitas yang beragam, toleransi yang tinggi terhadap diversitas tesebut, serta keberadaan budaya yang unik menjadikan Kota Singkawang sebagi objek preservasi yang baik. Dengan pertumbuhan ekonomi dan turisme dalam kota yang memanggil, tipologi pasar budaya mambawakan potensi untuk preservasi melalui pengembangan cultural tourism dalam kota. Salah satu upaya transformasi yang preservatif adalah berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang mengartikan preservasi melalui persoalan pada strategi preservasi sejarah dan budaya, strategi preservasi keberlanjutan lingkungan, strategi preservasi keberlanjutan ekonomi, dan strategi preservasi keberlanjutan komunitas. Berdasarkan pemahaman ini untuk menjawab isu yang menekan terkait preservasi budaya Kota Singkawang, pengembangan kawasan pasar budaya akan dilaksanakan pada kawasan Pasar Beringin Kurau-Turi, mengambil konteks antara 2 pasar eksisting yang bermasalah dari segi kelayakan dan keberlanjutan, yang terpotong oleh konteks sungai untuk mengaplikasikan seluruh persoalan yang dibawa. Melalui pemugaran pada kawasan & bangunan yang memiliki nilai baik untuk disimpan, pemugaran bangunan yang masih dapat dimanfaatkan, serta pemindahan bangunan yang melanggar aturan dan mengancam keberlanjutan lingkungan untuk membentuk kawasan pasar budaya bernuansa terbuka dan open space sebagai hasil transformasi tipologi yang beradaptasi terhadap konteks kota dan kebutuhan pengguna untuk mengembangkan desain yang terbagi menjadi 5 area pada tapak. Area pertama berfokus pada fungsi preservasi yang aktif dan menampung kebutuhan untuk penyelenggara aktivitas kebudayaan dan sebagai sarana hiburan bagi pendatan. Mencakup fungsi seperti teater, workshop, dan ruang ekshibisi. Area kedua untuk menampung kebutuhan retail dan usaha yang tidak mencakup kebutuhan dari pasar eksisting, sebagai diversifikasi dari sumber penghasilan dan penambahan fungsi, seperti kawasan retail, foodcourt, dan fungsi residensial. Area ketiga yang mencakup area utama pasar yang ditata secara tersebar di kawasan tapak, memanfaatkan bangunan eksisting untuk menciptakan titik-titik utama dalam kawasan dan menjadi tolak utama untuk sirkulasi, mencakup ruang pasar, kios, dan penjualan makanan pada kawasan eksterior. Area keempat, yang merupakan area publik dan komunitas, menghubungkan antar kawasan dan menjadi sarana sirkulasi dalam tapak, tersebar di keseluruhan kawasan dan berfungsi mendukung aktivitas dnegan fungsi seperti coworking space, ruang istirahat, skywalk penghubung, dan viewing deck. Dan area terakhir, ditujukan sebagai kawasan penanggulangan isu lingkungan pada tapak, sehingga berada di kawasan lindung sungai untuk merespon secara langsung melalui fungsi pengolahan air sungai, penyaringan dan pengolahan limbah, serta retention pond. Keseluruhan fungsi menyatu untuk membentuk kawasan pasar budaya yang dapat mempreservasi segala budaya, tangible maupun intangible dari Kota Singkawang yang unik dan bersejarah.
Perpustakaan Digital ITB