digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Model 3D kota/lanskap, pasti terdiri dari objek buatan manusia (bangunan), objek alam (vegetasi), dan muka tanah (terrain). Namun, saat ini pemodelan 3D kota seperti CityGML, masih fokus pada representasi geometri bangunan. Padahal, vegetasi penting untuk dimodelkan dalam pemodelan kota (lanskap) karena dapat digunakan sebagai alat visualisasi dan analisis untuk bidang kehutanan dan perencanaan lanskap. Model 3D dapat dibangun menggunakan data lapangan yang diakuisisi menggunakan teknologi terestrial laser scanner (TLS) dan teknik close range photogrammetry (CRP). Teknologi tersebut mampu menghasilkan data berupa point cloud dari pohon hingga bagian-bagian pohon seperti batang dan daun. Namun teknologi TLS masih dapat dibilang cukup mahal, sehingga dilakukan pengujian dengan menggunakan teknik CRP yang mungkin dapat menggantikan penggunaan TLS tersebut. Dalam tugas akhir ini, dilakukan penelitian untuk memperoleh metode akuisisi data lapangan yang paling baik antara teknik CRP dengan teknologi TLS dan dikombinasikan dengan data UAV foto untuk menghasilkan parameter ukuran pohon seperti posisi, diameter batang dan tajuk, tinggi tajuk dan tinggi pohon, serta model geometri 3D pohon dengan tingkat kedetailan yang paling sesuai. Dilakukan juga konversi point cloud pohon menjadi model 3D pohon dalam lingkungan CityGML. Diperoleh akurasi ukuran diameter pohon yang dibandingkan dengan data lapangan sebesar 14,8 cm untuk data CRP dan 1,3 cm untuk data TLS. Sedangkan perbandingan tinggi pohon antara data CRP dan TLS sebesar 51,2 cm. Model 3D yang dihasilkan mampu digunakan untuk perencanaan penanaman dan pemeliharaan pohon, serta menentukan jenis pohon yang akan ditanam. Penelitian Tugas Akhir ini menyimpulkan bahwa CRP dapat menggantikan peranan TLS untuk memperoleh parameter posisi, tinggi, diameter tajuk, dan jenis pohon, serta model 3D pohon yang digunakan untuk keperluan pemodelan 3D lanskap.