Model 3D kota/lanskap, pasti terdiri dari objek buatan manusia (bangunan), objek
alam (vegetasi), dan muka tanah (terrain). Namun, saat ini pemodelan 3D kota
seperti CityGML, masih fokus pada representasi geometri bangunan. Padahal,
vegetasi penting untuk dimodelkan dalam pemodelan kota (lanskap) karena dapat
digunakan sebagai alat visualisasi dan analisis untuk bidang kehutanan dan
perencanaan lanskap. Model 3D dapat dibangun menggunakan data lapangan yang
diakuisisi menggunakan teknologi terestrial laser scanner (TLS) dan teknik close
range photogrammetry (CRP). Teknologi tersebut mampu menghasilkan data berupa
point cloud dari pohon hingga bagian-bagian pohon seperti batang dan daun. Namun
teknologi TLS masih dapat dibilang cukup mahal, sehingga dilakukan pengujian
dengan menggunakan teknik CRP yang mungkin dapat menggantikan penggunaan
TLS tersebut. Dalam tugas akhir ini, dilakukan penelitian untuk memperoleh metode
akuisisi data lapangan yang paling baik antara teknik CRP dengan teknologi TLS dan
dikombinasikan dengan data UAV foto untuk menghasilkan parameter ukuran pohon
seperti posisi, diameter batang dan tajuk, tinggi tajuk dan tinggi pohon, serta model
geometri 3D pohon dengan tingkat kedetailan yang paling sesuai. Dilakukan juga
konversi point cloud pohon menjadi model 3D pohon dalam lingkungan CityGML.
Diperoleh akurasi ukuran diameter pohon yang dibandingkan dengan data lapangan
sebesar 14,8 cm untuk data CRP dan 1,3 cm untuk data TLS. Sedangkan
perbandingan tinggi pohon antara data CRP dan TLS sebesar 51,2 cm. Model 3D
yang dihasilkan mampu digunakan untuk perencanaan penanaman dan pemeliharaan
pohon, serta menentukan jenis pohon yang akan ditanam. Penelitian Tugas Akhir ini
menyimpulkan bahwa CRP dapat menggantikan peranan TLS untuk memperoleh
parameter posisi, tinggi, diameter tajuk, dan jenis pohon, serta model 3D pohon yang
digunakan untuk keperluan pemodelan 3D lanskap.
Perpustakaan Digital ITB