Mengurangi berat dan ukuran dari sebuah mesin jet dapat membuat penghematan besar bagi
industri pesawat terbang. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan meningkatkan performa
dari kompresor mesin jet tersebut. Rasio tekanan total dan efisiensi adalah dua parameter
penting yang menentukan performa sebuah kompresor. Namun, ada masalah dalam proses
optimasinya, yakni peningkatan rasio tekanan total akan menurunkan efisiensi dari kompresor,
dan berlaku sebaliknya. Maka dari itu, dibutuhkan multi-objective optimization untuk
melakukan optimasi performa kompresor yang memiliki fungsi tujuan berlawanan. Karya tulis
ini merupakan studi mengenai optimasi kompresor transonik, NASA Rotor 37, dengan merubah
bentuk bilah untuk memaksimalkan dua fungsi tujuan yang berkebalikan, yakni rasio tekanan
total dan efisiensi, menggunakan NSGA-II yang dibantu dengan metode surrogate model dan
multi-objective Expected Improvement (EI) untuk mempercepat proses optimasinya. Ada dua
kasus optimasi dimana bilah diparameterkan dengan dua dan tiga variabel. Optimasi berjalan
baik dengan menghasilkan beberapa pilihan bilah optimum. Dua diantara solusi tersebut
adalah ditemukan kenaikan rasio tekanan total sebesar 2.03% dengan penurunan efisiensi sebesar
2.08% pada bilah tekanan-optimum dan kenaikan efisiensi sebesar 1.39% dengan penurunan
rasio tekanan total sebesar 2.84% pada bilah efisiensi-optimum. Selanjutnya, ditemukan dalam
studi ini bahwa bilah optimum memiliki kehilangan yang lebih rendah karena pergerakan separation
line menuju ke arah downstream. Selain itu, bilah optimum yang ditemukan memiliki
kenaikan tekanan total sebesar 0.39% dan kenaikan efisiensi sebesar 0.14%.
Perpustakaan Digital ITB