digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sebuah bukaan tambang gamping direncanakan akan dijadikan zona konservasi air pada akhir umur tambangnya. Konsekuensinya adalah lereng batulempung di batas bukaan tambang tersebut akan terendam oleh air dan diprediksi akan mengalami perilaku rayapan akibat pembebanan oleh massanya sendiri. Penelitian berupa uji rayapan geser pada batulempung dalam kondisi terendam dimaksudkan untuk mensimulasikan kasus tersebut. Pengamatan selama pengujian rayapan menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan kandungan air pada batulempung dalam selang waktu tertentu akan memunculkan efek pelemahan hidrolik yang ditandai dengan perubahan laju deformasi pada tahap rayapan sekunder. Pemodelan rheologi dengan model burger dibuat untuk memodelkan fenomena tersebut. Hasilnya, kekuatan jangka panjang batulempung akan berkurang akibat kehadiran air dan efek pelemahan hidrolik akan semakin mengurangi kekuatan jangka panjang dari batulempung tersebut. Hasil analisis numerik dan Finite Element Analysis juga menunjukkan bahwa peningkatan deformasi geser akan menyebabkan pelemahan kekuatan geser batuan.