digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ANNISA EFENDI
PUBLIC Open In Flipbook Latifa Noor

ANNISA EFENDI
EMBARGO  2028-11-10 

ANNISA EFENDI
EMBARGO  2028-11-10 

ANNISA EFENDI
EMBARGO  2028-11-10 

ANNISA EFENDI
EMBARGO  2028-11-10 

ANNISA EFENDI
EMBARGO  2028-11-10 

ANNISA EFENDI
EMBARGO  2028-11-10 


Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif untuk mesin diesel yang berasal dari minyak nabati atau hewani yang terdiri dari ester monoalkil dari asam lemak rantai panjang (FAME). Biodiesel memiliki keunggulan seperti angka setana yang lebih tinggi serta menghasilkan gas buang kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Biodiesel dalam campuran biosolar dilaporkan dapat dianalisis menggunakan spektroskopi resonansi magnetik inti (NMR), kromatografi gas (GC), dan spektroskopi inframerah transformasi fourier (FTIR). Pengukuran menggunakan FTIR adalah metode paling umum walaupun tidak dapat digunakan pada rentang konsentrasi yang luas. Penelitian ini bertujuan melakukan perbandingan analisis biodiesel dalam biosolar menggunakan FTIR dan GC. Pada penelitian ini, digunakan masing-masing dua sampel biodiesel dan solar yang akan dikombinasikan menghasilkan empat variasi berbeda. Analisis biodiesel menggunakan metode FTIR dilakukan berdasarkan luas serapan pada daerah di sekitar bilangan gelombang 1742 cm-1 yang khas untuk C=O pada biodiesel. Analisis GC menggunakan metil heksadekanoat sebagai sinyal referensi. Senyawa ini dipilih karena puncaknya terisolasi dan memiliki intensitas yang kuat. Pada analisis menggunakan FTIR, digunakan empat cara perhitungan yaitu 1692?1800 cm-1, 1700?1800 cm-1, dan 1670?1851 cm-1 berdasarkan ASTM D7371?14 dan 1726?1776 cm-1. Keempat cara tersebut tidak memberikan linearitas yang baik pada rentang konsentrasi biodiesel 1?50 % v/v. Pengukuran menggunakan GC memberikan linearitas yang baik pada rentang konsentrasi biodiesel 1?50 % v/v dengan koefisien korelasi besar dari 0,99. Persen perolehan kembali empat kombinasi biodiesel dan solar menggunakan metode GC berada dalam rentang 101?109 % untuk konsentrasi biodiesel 30 % v/v. Hal ini menunjukkan bahwa metode GC memiliki akurasi dan linearitas yang lebih baik dibandingkan metode FTIR.