Sekitar 24% dari lahan dunia mengalami degradasi. Dampaknya adalah erosi dan menurunnya kemampuan tanah untuk menyerap air. Dalam penelitian ini, dipelajari pembuatan polimer superabsorben (PSA) untuk meningkatkan retensi air di dalam tanah agar tetap dapat digunakan untuk bertani. PSA dibuat dari Natrium Carboxy Methyl Cellulose (Na-CMC) yang dimodifikasi dengan amilosa dan amilopektin dengan menggunakan Al2(SO4)3.18H2O sebagai crosslinker. Amilosa dan amilopektin berasal dari tepung singkong dan beras. Studi dilakukan dengan membuat variasi jumlah amilosa/amilopektin dan jumlah crosslinker di dalam formula. Reaksi yang terjadi dalam proses polimerisasi ini diverifikasi dengan menggunakan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Adapun produk superabsorbennya dipelajari dengan mengukur kapasitas absorpsi dan retensi air. Kondisi optimum untuk jumlah crosslinker diperoleh pada konsentrasi 6%-b Na-CMC dan jumlah tepung 7,5%-b Na-CMC dengan kapasitas absorpsi sebesar 60 g air/g PSA. Modifikasi superabsorben Na-CMC dengan tepung beras memiliki kapasitas absorpsi yang lebih besar daripada dengan tepung singkong.
Perpustakaan Digital ITB